Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa pria lebih mudah terinfeksi Covid-19 karena punya kebiasaan merokok dua kali lipat lebih tinggi dibanding wanita.
Selain itu, sebuah penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal diabetes/metabolism research and review juga mengatakan hal serupa bahwa perokok punya antibodi lebih rendah meski sudah divaksinasi.
Penelitian tersebut meneliti 86 tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Roma yang telah menerima vaksin Pfizer.
Para peneliti mengambil sampel darah dari setiap peserta sebelum suntikan dosis pertama vaksin setelah 4 minggu setelahnya mereka diberikan dosis kedua untuk menguji tanggapan antibodi.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa peserta dengan kebiasaan merokok yang aktif memiliki antibodi yang lebih rendah daripada yang bukan perokok.
Hal ini akhirnya menyebabkan tubuh kurang bisa merespon vaksin dengan baik. Akhirnya tubuh akan lebih mudah untuk bisa terinfeksi virus Covid-19.***