Apa Itu Inflasi Global dan Fiat Money Serta Sejarahnya? Simak Berikut Penjelasan Lengkapnya

- 4 Mei 2022, 21:54 WIB
Inflasi terjadi karena peredaran uang terlalu banyak dan membuat demand naik.
Inflasi terjadi karena peredaran uang terlalu banyak dan membuat demand naik. /Pixabay/
KABAR BESUKI - Inflasi adalah kenaikan harga barang atau jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
 
Sebelum menggunakan uang kertas, manusia bertransaksi menggunakan emas tapi akhirnya diganti oleh Presiden Pertama Amerika Serikat Richard Milhous Nixon (9 Januari 1913 - 22 April 1994) menjadi fiat money.
 
Fiat Money adalah mata uang yang tidak memiliki nilai intrinsik, tetapi dalam perekonomian menjadi alat pembayaran resmi, contohnya uang kertas yang kita gunakan sehari-hari. Dalam perkembangannya fiat money digunakan sebagai sarana pembayaran utan dan berbagai transaksi ekonomi.
 
Dan kalau membahas tentang teori ekonomi tentang permintaan atau demand, semakin tinggi demand, harga juga akan tinggi. 
 
Meningkatnya permintaan menghasilkan harga lebih tinggi, karena demand adalah faktor terjadinya inflasi.
 
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Gamal, dia menanggapi beberapa hal yang membuat inflasi global terjadi salah satunya adalah printing money, pada 1971 sejak ditetapkan fiat money oleh Nixon sebagai alat pembayaran dan dollar sebagai mata uang dunia  terjadi peredaran besar-besaran ditambah dengan kondisi dunia yang sekarang dihantam oleh pandemi.
 
Gamal juga mengatakan akibat dari printing money adalah demand atau permintaan akan meroket, supply menurun dan hal ini menyebabkan barang menjadi mahal.
 
Sejak 2021 dan 2022 atau tepatnya dua tahun terakhir AS mencetak uang sebanyak 40 persen dari peredaran uang sekarang, dan artinya uang yang saat ini digunakan adalah hasil percetakan dua tahun lalu, hal itu dilakukan dengan alasan karena pandemi agar mendapatkan stimulus.
 
"Pada 1971 setelah Nixon mengakui bahwa sekarang uangnya fiat money dilakukanlah printing besar-besaran, printing money, terutama kalau kondisi spesial semacam pandemi, kemarin mereka cetak uang banyak banget dalam 2 tahun terakhir. Tahun 2020 dan 2021 mereka cetak uang sebanyak 40 persen peredaran uang sekarang, artinya peredaran uang di zaman sekarang 40 persen dicetak dua tahun lalu di periode 2020 dan 2021, dengan alasan pandemi untuk stimulus," kata Gamal.
 
Gamal menanggapi bahwa, The FED pertama kali mencetak uang pada tahun 1913, dalam kurun waktu dua tahun yaitu 2021 dan 2022, lagi-lagi alasannya adalah pandemi.
 
Menurutnya hal ini menjadi masalah besar, karena semakin banyak uang yang dicetak, semakin banyak uang yang edarkan membuat demand menjadi tinggi, menurut teori ekonominya, hal ini membuat permintaan membeli barang akan naik.
 
"The FED mulai cetak uang di tahun 1913, artinya sudah lebih dari 100 tahun tapi 40 persen suplai uang yang mereka cetak hanya dalam kurun dua tahun di tahun 2021 dan 2022. Bayangkan, lagi-lagi alasan pandemi. Ya, tentu ini masalah, kenapa? semakin banyak uang yang dicetak, semakin banyak uang di peredaran, otomatis semakin tinggi demand, kenapa? karena orang pegang uang, entah siapa yang pegang tapi banyak uang di peredaran, artinya demand atau permintaan membeli barang akan naik itu teori ekonominya," tuturnya.
 
Gamal juga menjelaskan bahwa di negara-negara yang terdampak pandemi dan warganya yang tidak bekerja akan mendapatkan stimulus atau upah, dan akhirnya membuat permintaan menjadi naik.
 
Karena disaat demand naik, supply pasti akan turun drastis karena beberapa pabrik akan ditutup, dan hal ini menyebabkan inflasi besar-besaran, harga pasti naik tapi barangnya kosong.
 
"Negara-negara yang terkena pandemi seluruh dunia, gak kerja pun akan dikasih stimulus. Artinya itu membuat demand naik, di saat demand naik, supply turun drastis, kenapa? karena pandemi, karena pabrik ditutup banyak dimana-mana supply menurun, demand naik artinya apa? artinya pasti inflasi besar-besaran, harga pasti naik karena banyak yang mau tapi barangnya gak ada," lanjut Gamal.
 
Gamal menanggapi bahwa, tidak heran kalau pasar saham dan Crypto naik terus, bukan karena karena crypto nya yang naik tapi dollarnya yang menjadi tidak berharga, meskipun ekonomi saat ini porak-poranda, banyak pengangguran, tapi stock market terus naik.
 
"Tidak heran selama dua tahun terakhir harga crypto naik banget, stock market, saham-saham seperti Tesla gak karuan, kenapa? karena inflasi, bukan karena crypto yang naik, bukan karena stock market yang naik, tapi lebih kepada dollarnya yang makin menjadi tidak berharga. Contohnya, kita dulu bisa beli bitcoin dengan harga 10 ribu dolar, sekarang 10 ribu dolar bisa membeli sepertiga bitcoin. Yang naik bukan bitcoin tapi dolar yang tidak berharga. Kenapa yang naik hanya kelihatan di stock market dan crypto karena kebanyakan orang yang mendapatkan stimulus invest di crypto dan stock market, itu kenapa meskipun ekonomi sedang porak poranda, banyak pengangguran tapi stock market terus naik," jelas Gamal.
 
Gamal juga mengatakan bahwa, dulu pasar saham menggambarkan kondisi ekonomi, tapi sekarang sekalipun ekonomi lagi hancur pasar saham akan terus mengalami kenaikan, alasanya karena memang uangnya ada.
 
"Dulu stock market atau pasar saham menggambarkan kondisi ekonomi, tapi sekarang mau ekonomi lagi ancur pun pasar saham akan terus naik, kenapa? karena memang pada banyak yang beli karena uangnya ada, karena memang uangnya ada, karena memang harganya hancur karena inflasi dan kalau ngomongin yang lebih dekat dengan kita, kita ngomongin motor Vario dulu harganya sekitar 20 juta, tapi sekarang gue gak tahu berapa, mungkin 25 juta sekarang. Ngomongin mobil juga begitu, memang setiap tahun pasti ada harga naik jual beli apapun, tapi tidak secepat kenaikan dua tahun terakhir ini," kata Gamal.
 
Menurutnya, pandemi ini memang ada, pandemi tidak terjadi karena alam atau amang-amang makan kelelawar di Wuhan, mungkin ini terjadi di laboratorium, karena sampai sekarang belum ada yang bisa membuktikan pandemi berasal dari Wuhan.
 
"Jadi, kalau misal kita ngomongin pandemi, kenapa ada pandemi? Kalau menurut gue pandemi memang beneran ada, gue bukan orang yang bilang pandemi gak ada. Pandemi ini apakah ada karena alam? Gue rasa gak, gue rasa ini bukan terjadi bukan karena ada amang-amang makan kelelawar di Wuhan. Mungkin ini terjadi di laboratorium, tuh sampai sekarang gak bisa dibuktikan bahwa pandemi berasal dari Wuhan. Karena ada amang-amang makan kelelawar, kalaupun itu ada merupakan bukti yang dipaksakan, tapi bener ada pandeminya," tutur Gamal.
 
Dia juga menanggapi bahwa, kalau memang pandemi ini adalah setingan tentu ada tujuan melakukan hal tersebut, salah satunya adalah menghancurkan suplai barang di dunia, dan menjadikan alasan terjadinya printing money gila-gilaan dan menyebabkan inflasi secara besar-besaran.
 
"Kalau bener pandemi ini settingan artinya ada tujuan di balik ini yang salah satunya adalah memang untuk menghancurkan suplai barang di dunia. Excuse alasan untuk printing money gila-gilaan yang artinya memang untuk membuat inflasi besar-besaran, sebenarnya mungkin harusnya pandemi ini terjadi di barengi krisis 2008-2009 tapi tidak berhasil, dan terjadi di tahun 2020," kata Gamal.
 
Gamal juga memberikan contoh seandainya yang printing money itu negara Zimbabwe atau Venezuela gak akan ada yang peduli karena yang hancur negara tersebut, tapi ini Amerika Serikat yang mata uangnya digunakan sebagai cadangan devisa seluruh dunia.
 
"Sebenarnya kalau printing money ini merupakan negara Zimbabwe atau Venezuela atau negara Timor-Timur kita gak peduli, kenapa? Karena saat mereka printing money gila-gilaan yang hancur adalah negara mereka, tapi ini bukan Zimbabwe, bukan Venezuela, tapi ini Amerika Serikat ini negara yang mata uangnya digunakan sebagai cadangan devisa di seluruh dunia, ini masalahnya jika Zimbabwe hancur maka Zimbabwe hancur sendiri, jika Amerika hancur maka seluruh dunia akan ikut terseret ke dalamnya karena ini sedang zaman Pax Americana. Kita mengikuti semua instrumen mereka termasuk instrumen uang, dolar, mata uang dunia yang dipakai. Meskipun gak pernah beli bakso, ketoprak pakai dolar tapi secara tidak langsung kita menggunakan dolar," kata Gamal.
 
Gamal mengatakan bahwa The FED memang menargetkan setiap tahun terjadi inflasi dan sistem ekonomi di desain untuk menciptakan inflasi.
 
"Untuk impor misalnya, kita beli dengan dolar meskipun kita bayar pakai rupiah tapi kan kita membelinya menggunakan harga rate dolar. Sistem ekonomi ini didesain untuk menciptakan inflasi, memang sebenarnya inflasi itu ditargetkan oleh The FED setiap tahunnya dijaga, harus ada inflasi. Inflasi artinya pertumbuhan ekonomi, justru yang bahaya adalah deflasi," lanjutnya.
 
Gamal menanggapi, bahwa sebenarnya inflasi merampok kita tanpa disadari, alasan orang bilang mengatakan zaman Presiden Soeharto lebih enak, karena di zaman itu inflasi tidak seperti sekarang.
 
Di era Soeharto adalah awal Richard Nixon mengatakan bahwa, fiat money lahir dampak inflasi dirasakan 10 tahun kemudian.
 
"Inflasi itu merampok kita tanpa disadari. jadi kenapa orang zaman dulu bilang "Wenak zamannya Pak Harto", karena di zaman Pak Harto, inflasi belum gila-gilaan kenapa? karena zaman Pak Harto 60-70 an itu baru awal-awal Richard Nixon bilang fiat money ini lahir. Jadi fiat money lahir tahun 1970 dampak inflasi dirasakan 10 tahun kemudian, jadi inflasi besar baru dirasakan tahun 1980 itu hanya setengah Pak Harto," kata Gamal.
 
Gamal juga mengatakan bahwa, naiknya inflasi terlalu cepat dan membuat orang tidak sejahtera. Hal ini dirancang dengan sangat rapi sehingga kita tidak merasakan dampaknya sama sekali, akhirnya membuat kita pasrah, dan itulah yang sebenarnya terjadi.
 
"Naiknya gaji di seluruh dunia tidak di imbangi dengan naiknya inflasi, naiknya inflasi terlalu cepat membuat makin lama orang semakin tidak sejahtera. Semua ini didesain sangat rapi, sampai kita gak pernah merasa dampaknya sama sekali, ya akhirnya kita akan selalu memaklumi bahwa memang inilah sistem ekonominya, memang inilah jalannya, memang inilah alur kehidupannya, ya kita harus bisa bersyukur, itulah sebenarnya yang terjadi," tutup Gamal.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Youtube GAMAL


Tags

Terkait

Terkini

x