Minum Kopi Mempengaruhi 6 Hormon Ini, Salah Satunya Meningkatkan Mood

- 15 November 2020, 09:27 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay

Kortisol dikenal sebagai hormon stres. Tubuh perlu memiliki kortisol, karena kortisol bertanggung jawab untuk membantu tubuh melakukan berbagai fungsi sehari-hari. Misalnya, kadar kortisol biasanya paling tinggi di pagi hari untuk membantu tubuh bangun.

Kortisol diketahui memberi Anda respons "lawan-atau-lari". Tanggung jawab utama hormon ini meliputi:

  • Mengurangi peradangan
  • Mengatur cara tubuh menggunakan karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan
  • Meningkatkan glukosa darah
  • Meningkatkan energi
  • Mengontrol siklus tidur

Tingkat kortisol yang tinggi atau rendah bisa berbahaya. Kadar yang tinggi dapat menghambat fungsi otak, memperlambat metabolisme, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan kelemahan otot. 

Kadar kortisol yang rendah dapat membuat Anda merasa cemas, lelah, dan emosional. Jadi, meskipun kafein berpotensi memengaruhi kadar kortisol, itu tidak sepenuhnya mengurangi dan mengeringkan seberapa signifikan efeknya. 

Baca Juga: 4 Manfaat Daun Ketumbar Bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Diabetes

Jika Anda telah mengonsumsi kafein dalam jumlah yang lebih besar dan memperhatikan gejala kadar kortisol yang tinggi, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah yang Anda konsumsi.

2. Hormon Adrenalin

Kafein dapat menyebabkan adrenalin melonjak sementara, memberi seseorang lebih banyak energi. Namun, tingkat adrenalin bisa turun di kemudian hari, membuat Anda merasa lelah.

Adrenalin mirip dengan kortisol karena ia juga memberikan respons "lawan atau lari". Namun, adrenalin lebih merupakan hormon jangka pendek, sedangkan kortisol bekerja dalam jangka panjang. Adrenalin juga dikenal sebagai epinefrin.

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak kafein dapat merusak kelenjar adrenal Anda dan pada akhirnya menyebabkan kelelahan adrenal. 

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: prescriptionhope.com


Tags

Terkini