Koneksi 5G Sudah Dibangun di Luar Negeri, Indonesia Kapan?

5 Februari 2021, 18:54 WIB
Ilustrasi Tower Signal/Pixabay/Republica /

KABAR BESUKI - Koneksi internet saat ini merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mobilitas semua kalangan. Dengan koneksi internet, semua orang dapat mengakses hampir ke semua hal yang ada di dunia.

Semakin pesatnya perkembangan teknologi, koneksi internet juga terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia akan internet. Salah satu perkembangan internet tidak lain adalah dimunculkannya sinyal 5G.

Sinyal ini merupakan hasil pengembangan dari versi sebelumnya yaitu 4G. Sinyal 5G disinyalir akan jauh lebih cepat dari versi sebelumnya, dengan kecepatan normal sekitar 1,4 GB/detik, dan bisa mencapai 70 GB/detik.

Baca Juga: Jarang Diketahui Ternyata Ini Kekurangan 5 Mobil Elektrik, Anda Wajib Tahu!

Hingga saat ini, terdapat 378 kota di 34 negara yang sudah menerapkan teknologi 5G. Lantas, kapankah Indonesia akan merasakan teknologi ini?.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Light Reading, Indonesia memiliki masalah pada spektrum. Menkominfo Indonesia, Johny G. Plate mengatakan bahwa Indonesia hanya memiliki 737 MHz yang tersedia untuk seluler, hanya sekitar sepertiga yang dibutuhkan.

"Kita membutuhkan setidaknya 2042MHz frekuensi spektrum pada tahun 2024. Itu artinya kita masih kekurangan sekitar 1310MHz untuk pembuktian di masa mendatang," kata Johny.

Menurut Pemimpin Praktik TIK di Intercedent Asia yang berbasis di Hongkong, Ross O'Brien, manajemen spektrum di Indonesia dianggap selalu berantakan.

Baca Juga: TES OTAK! Gambar Kaki Laki-laki atau Perempuan? Cek Hal Mengejutkan Ini

Masalah berikutnya adalah pasokan berlebih. Indonesia memiliki tiga operator besar yang menguasai bagian telekomunikasi, yaitu Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo, dengan sekitar 280 juta pelanggan, lalu diikuti oleh operator kecil lain seperti Smartfren dan Hutchison CP.

 "Pasar telah menggerutu untuk konsolidasi untuk sementara waktu, tetapi tampaknya tidak mungkin dan beberapa pendatang baru telah membuktikan pesaing yang cukup kuat," kata Ross.

Kemudian masalah lainnya lagi adalah tantangan secara fisik dari Indonesia adalah 6.000 pulau berpenghuni yang luasnya 1,9 juta persegi mengakibatkan pengalur jaringan menjadi masalah untuk sekarang.

Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu! Tidak Selamanya Alat Kontrasepsi Efektif Mencegah Kehamilan, Begini Faktanya

"Masih ada kepercayaan yang kuat bahwa investasi pada jaringan 4G lebih menguntungkan, dan hal itu wajar di negara berkembang Asia Tenggara," ucap Ross.

Terlepas dari segala persyaratan yang ada, pemerintah harus segera menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi, guna berkembangnya infrastruktur sektor telekomunikasi di Indonesia.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Light Reading

Tags

Terkini

Terpopuler