Naik Lagi, Utang Luar Negeri RI Sentuh 2,6 Persen Pada Bulan Januari, Totalnya Capai 420,7 Miliar Dolar

15 Maret 2021, 12:19 WIB
Foto uang, /Galang Garda s/sumber: pixabay/geralt

KABAR BESUKI – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2021 inti tercatat mencapai jumlah sebesar 420,7 miliar dolar AS. Hutan-hutang inti terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 213,6 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 207,1 miliar dolar AS.

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia pada akhir Januari 2021 tumbuh sebesar 2,6  persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta pada Senin, 15 Maret 2021 (Antara).

Untuk bulan Januari 2021, Erwin mengatakan ULN tumbuh lebih rendah mencapai 210,8 miliar dolar AS atau tumbuh 2,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan Desember 2020 sebesar 3,3 persen (yoy).

Baca Juga: Daftar Pemenang Kategori Terpopuler Grammy Award 2021, Dari Billie Eilish, Beyoncé, Hingga Megan Thee Stallion

Baca Juga: Berjalan Kaki Setiap Hari Ternyata Bisa Bantu Meredakan Stres dan Meningkatkan Kreativitas, Ini Penjelasannya

“Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral yang jatuh tempo. Sementara itu posisi utang pemerintah masih meningkat seiring penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam dominasi dolar AS dan Euro di awal tahun, di tengah momentum likuiditas di pasar global yang cukup tinggi serta sentimen positif implementasi vaksinasi Covid-19 secara global,” jelasnya.

Perkembangan ULN sendiri juga didorong aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang meningkat, didukung oleh kepercayaan investor asing yang terjaga terhadap prospek perekonomian domestik.

Erwin memaparkan ULN pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas pemerintah.

Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu! Ini 4 Tips Menjaga Skin Barrier Agar Tidak Rusak Karena Perubahan Iklim atau Lingkungan

Belanja tersebut terdiri dari sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,6 persen daru totall ULN), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1 persen), sektor jasa pendidikan (16,2 persen), sektor konstruksi (15,2 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (13,0 persen).

Kemudian ULN swasta turut tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya, pada akhir Januari 2021 tercatat 2,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen (yoy).

Baca Juga: Beberapa Negara Menghentikan Penggunaan Vaksin, AstraZeneca Membuktikan Jika Vaksinnya Aman untuk Digunakan

“Perkembangan ini didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN Lembaga Keuangan yang lebih dalam. Pada akhir Januari 2021, ULN PBLK tumbuh sebesar 4,9 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,3 persen (yoy),” kata Erwin.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler