Kenali Infeksi Jamur Hitam, Penyakit Langka Mematikan yang Menjangkit Ratusan Pasien Covid-19 di India

12 Mei 2021, 12:34 WIB
Seorang pasien Covid-19 di India yang menerima perawatan di ruang UGD /Danish Siddiqui/REUTERS/

KABAR BESUKI - India tengah dilanda gelombang Covid-19 yang sangat tinggi sejak beberapa minggu terakhir.

Namun pasien Covid-19 di India semakin diperparah dengan adanya diagnosis mucormycosis, yaitu jamur yang berpotensi mematikan dan dapat mempengaruhi sejumlah organ setelah tertular.

Penyakit ini juga dikenal sebagai "jamur hitam", dan disebabkan oleh mucormycetes, kelas jamur yang dapat ditemukan tumbuh di tanah dan bahan organik yang membusuk seperti tumbuhan yang membusuk, pupuk kandang, dan buah-buahan yang membusuk.

Baca Juga: Lebah Bisa Deteksi Covid-19 dengan Cepat, Penelitian dari Belanda Telah Membuktikan Keefektifannya

Spora jamur mucormycetes biasanya masuk ke tubuh manusia melalui penghirupan, atau melalui luka terbuka pada kulit.

Begitu masuk, jamur bisa mulai menyebar dan menginfeksi berbagai organ seperti otak, jantung, mata, dan paru-paru.

Infeksi jamur datang dengan gejala awal seperti hidung tersumbat atau mimisan, mata bengkak, dan penglihatan kabur. Terkadang, bintik hitam bisa muncul di kulit di sekitar hidung. 

Ketika infeksinya memburuk, pasien dapat mengalami komplikasi lain seperti nyeri dada, trombosis, lesi kulit, melonggarnya rahang, dan komplikasi pernapasan yang memburuk.

Dalam beberapa kasus, pasien juga mengalami muntah dengan darah di dalamnya dan keluarnya cairan hidung berwarna hitam dan berdarah.

Baca Juga: Geger Unggahan Inul Daratista 'Selamat Menempuh Hidup Baru' Saat Foto Bersama Rizky Billar dan Lesty Kejora

Menurut Prof Peter Collignon yang merupakan komite ahli di WHO mengatakan jika mucormycosis sangat serius, memiliki tingkat kematian yang tinggi, dan memerlukan pembedahan serta banyak obat untuk mengatasinya, seperti dilansir Kabar Besuki dari The Guardian.

Mucormycosis biasanya bisa ditangkis oleh sistem kekebalan tubuh. Namun bagi penderita penyakit yang melemahkan imun tubuh seperti diabetes, leukimia, atau HIV/AIDS sangat rentan terpapar jamur ini.

Kasus mucormycosis di India kemungkinan disebabkan karena virus Covid-19 yang menyerang sistem imun tubuh pasien.

Mucormycosis juga tinggi dialami oleh penderita Covid-19 yang juga memiliki penyakit diabetes.

Baca Juga: 5 Misi Perjalanan Luar Angkasa yang Dijadwalkan Mengudara pada Tahun 2021, Menjadi Babak Baru Ilmu Pengetahuan

Mucormycosis sebenarnya cukup langka, namun karena tinggi dan padatnya masyarakat di India yang terinfeksi Covid-19 menyebabkan jamur hitam ini menyebar dengan lebih cepat.

Menurut Collignon, pengobatan mucormycosis mahal dan sulit diobati serta tingkat kematiannya mencapai 50 persen.

Penderita mukormikosis diberi obat antijamur amfoterisin B yang cukup beracun.

Selain itu diperlukan juga pembedahan untuk membersihkan sumber jamur. Namun pembedahan ini juga sangat berisiko karena jamur tersebut bisa bersarang di tempat-tempat sensitif seperti  bagian belakang tenggorokan, bagian belakang hidung, dan bahkan yang paling parah di otak.

Baca Juga: Serangan Israel dan Palestina Tewaskan 38 Orang, PBB Gencar Serukan Penghentian Penyerangan

Dewan Riset Medis India dan Kementerian Kesehatan Serikat menganjurkan agar setiap orang menjaga kebersihan diri dan memakai sepatu, celana panjang, kemeja lengan panjang dan sarung tangan saat berurusan dengan tanah, lumut, atau kotoran.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler