Militer Israel Membunuh Seorang Komandan Militan Palestina di Gaza, Meski Ada Seruan Gencatan Senjata

18 Mei 2021, 00:30 WIB
Ilustrasi Suasana Konflik Israel dan Palestina /Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

KABAR BESUKI - Militer Israel membunuh seorang komandan senior militan Palestina dalam serangan udara di Gaza meski terdapat seruan gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mendesak semua pihak untuk melindungi warga sipil dan mengatakan Washington bekerja secara intensif di belakang layar untuk menghentikan konflik yang masih berlangsung hingga kini.

Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas dari warga Palestina telah mencapai angka 201 orang termasuk di antaranya 58 anak-anak dan 34 wanita sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Reuters pada Senin, 17 Mei 2021.

Baca Juga: Di Balik Gagahnya Militer Israel Menghabisi Palestina, Terdapat Bantuan Berjumlah Besar dari Amerika Serikat

Sementara itu, di wilayah Israel terdapat sepuluh orang ditemukan tewas dengan dua orang di antaranya merupakan anak-anak.

Kepolisian setempat juga mengatakan bahwa seorang pria Israel juga meninggal di rumah sakit setelah diserang dan terluka di Lod pekan lalu oleh perusuh Arab ketika bentrokan meletus di komunitas campuran Yahudi-Arab di Israel.

Pembunuhan Hussam Abu Harbeed, komandan bersenjata Jihad Islam untuk Gaza utara, kemungkinan akan mendapat tanggapan keras dari kelompok militan Hamas.

Baca Juga: Turki dan Iran Bersatu Turun Tangan Ambil Tindakan Mengatasi Konflik Panas Antara Palestina dan Israel!

Militer Israel juga menuding Harbeed telah berada di balik beberapa serangan teror rudal anti-tank terhadap warga sipil Israel.

Bahkan, seorang jenderal Israel mengatakan negaranya dapat melanjutkan pertempuran "selamanya".

Kelompok militan di Gaza juga tidak memberikan tanda bahwa pertempuran akan segera berakhir. Segera setelah kematian Harbeed, Jihad Islam mengatakan telah menembakkan roket ke kota pesisir Ashdod di Israel, dan polisi Israel mengatakan tiga orang terluka.

Baca Juga: Konflik Israel dan Palestina Sudah Berjalan 100 Tahun Lebih, Berikut Kisah Awal Mulanya

Setidaknya tiga warga Palestina juga tewas oleh serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Kota Gaza berdasarkan laporan dari seorang petugas medis pasca serangan yang terjadi pada Minggu, 16 Mei 2021 malam.

Militer Israel mengatakan militan Gaza telah menembakkan sekitar 60 roket ke kota-kota Israel dalam semalam, turun dari 120 dan 200 dua malam sebelumnya.

"Anak-anak saya tidak bisa tidur sepanjang malam bahkan setelah gelombang pemboman intensif berhenti," kata Umm Naeem, seorang ibu berusia 50 tahun dari lima anak saat berbelanja roti di sekitar Gaza.

"Apa yang terjadi pada kami terlalu berlebihan, tetapi Yerusalem layak mendapatkan semua pengorbanan," ujarnya.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Menentang PBB dan Akan Menyerang Hamas Sekaligus Palestina dengan Kekuatan Penuh

Diketahui, militer Israel juga telah melakukan pengeboman pada terowongan bawah tanah sepanjang 15 km (sembilan mil) yang digunakan oleh Hamas setelah militan Palestina menembakkan roket dari Gaza ke kota Beersheba dan Ashkelon di Israel.

Sembilan tempat tinggal milik komandan Hamas berpangkat tinggi di Gaza juga dilaporkan terkena serangan bom tersebut.

"Kami harus melanjutkan perang sampai ada gencatan senjata jangka panjang," kata Osher Bugam, seorang penduduk kota pantai Ashkelon di Israel, setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam sebuah sinagoga di sana.***

 

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: REUTERS

Terkini

Terpopuler