Bocah Zimbabwe Kehilangan Hidung Hingga Mata Kirinya Usai Diserang Hyena, Akan Jalani Rekonstruksi Wajah

20 Juni 2021, 18:38 WIB
Ilustrasi Hyena menyerang seorang bocah hingga kehilangan hidung, mata kiri dan sebagian dari wajah/ /DEZALB/pixabay

KABAR BESUKI – Dokter Ahli bedah plastik di Afrika Selatan sedang bersiap untuk merekonstruksi wajah seorang bocah lelaki Zimbabwe berusia sembilan tahun yang dianiaya oleh seekor hyena dalam serangan bulan lalu.

Bocah asal Zimbabwe itu adalah Rodwell Khomazana, ia kehilangan hidung, mata kiri, sebagian besar bibir atasnya, sebagian dahinya dan bagian lain dari wajahnya ketika dia diserang selama kebaktian malam di luar Harare pada 2 Mei 2021 lalu.

Dokter di salah satu rumah sakit umum utama kota tempat Rodwell Khomazana tinggal sudah melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk menambal dan menstabilkan kondisinya. Akan tetapi tidak memiliki sumber daya untuk sepenuhnya memperbaiki wajahnya yang rusak.

Baca Juga: Pemilik Usaha Mengaku Senang Terkait Aturan Baru di Singapura, Vincent: Itu Lebih Baik

Selain itu, ia juga tidak mampu membiayai operasi khusus yang hanya tersedia di luar negeri, ibunya menghubungi petugas medis di negara tetangga Afrika Selatan, yang setuju untuk mengoperasinya secara gratis di rumah sakit  swasta Johannesburg.

"Ketika dia menyebutkan kisah anak malang yang dianiaya oleh seekor hyena, saya tidak bisa mengatakan tidak," kata ahli bedah plastik Ridwan Mia.

Melansir dari Straits Times, Rodwell diterbangkan ke Johannesburg pada Sabtu, 19 Juni 2021 dan disambut oleh staf rumah sakit menyanyikan lagu kebangsaan Afrika Selatan.

Pada acara penyambutan tersebut, para staf dan lainnya banyak yang mengenakan T-shirt putih dengan tulisan "Team Rodwell" dan gambar anak laki-laki itu.

Baca Juga: Separuh Populasi Singapura Telah Menerima Dosis Pertama Vaksin Covid-19, Pemerintah Bersiap untuk Endemik

Mereka bertepuk tangan dan bersorak saat dia didorong masuk ke dalam gedung, Rodwell tampak mengenakan sweater serta berkerudung hijau menutupi kepalanya dan wajahnya ditutupi perban putih.

Terlihat ada sebuah lubang, kecil yang telah dipotong di mata kanannya, agar dia bisa melihat dan  menonton kartun di tablet pintar.

Dr Mia dan timnya akan melakukan operasi eksplorasi pada hari Senin, 21 Juni 2021 setelah itu mereka akan menjadwalkan operasi kompleks yang diperkirakan akan berlangsung sekitar 20 jam.

Baca Juga: Sering Makan Sendirian Ternyata Bisa Bahaya dan Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Lho, Jomblo Harus Hati-hati

Mereka akan menggunakan jaringan dari bagian lain tubuhnya untuk merekonstruksi rahang, hidung, mulut, dan pipinya. Dia juga akan dipasangi mata prostat.

"Sayangnya dia akan memiliki banyak bekas luka di wajahnya. Apa yang kami harapkan adalah prosedur di mana kami meminimalkan jaringan parut,” ujar Dr Mia.

“Rodwell tidak akan pernah memiliki wajah yang benar-benar normal dan tanpa bekas luka. Tapi kami ingin memberinya sesuatu yang setidaknya memungkinkannya berfungsi dan menikmati hal-hal yang dilakukan anak-anak lain,” sambungnya.

Baca Juga: Israel Waspadai Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi, Ulama Syiah Garis Keras yang Berjuluk Jagal Teheran

Rodwell dan keluarga tidak perlu khawatir terkait pembayaran operasi rekonstruksi wajah yang menelan biaya besar itu, karena sumbangan dari para donatur dan kerjasama dengan rumah sakit tersebut yang  akan menutupi biaya rawat inap yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya satu bulan dengan beberapa prosedur.

Selain itu, sebuah hotel telah menawarkan untuk mengakomodasi ibu anak selama waktu itu.

Dr Mia mengatakan sisa uang akan digunakan untuk terapi untuk membantu Rodwell mengatasi trauma.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Bikin Bayi Terlahir 'Sumbing', Nomor 4 Sering Disepelekan Awas!

Dia mencatat bahwa dukungan psikologis akan sangat penting baginya untuk menerima mata barunya. Tidak hanya itu, dokter juga berharap Rodwell pada akhirnya akan merasa seperti anak laki-laki normal lagi. Namun, luka dan cedera yang dialami oleh Rodwell cukup parah dan besar, dokter pun sudah berusaha semaksimal mungkin.

"Sayangnya kenyataan pahitnya adalah kami menghadapi cedera besar,” pungkas Dr Mia.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler