Pasukan Taliban Mencegah Dengan Senjata Para Pengungsi dari Afghanistan untuk Mencapai Bandara di Kabul

19 Agustus 2021, 11:04 WIB
Pasukan Taliban Mencegah Dengan Senjata Para Pengungsi dari Afghanistan untuk Mencapai Bandara di Kabul /Pajhwok Afghan News/Handout via REUTERS/

KABAR BESUKI - Anggota bersenjata Taliban membuat orang-orang putus asa untuk melarikan diri dari Afghanistan mencapai bandara Kabul pada Rabu 18 Agustus 2021 menurut media setempat.

Disisi lain, Presiden Joe Biden bersumpah untuk mempertahankan pasukan AS di negara itu sampai semua orang Amerika dievakuasi.

Sejak Taliban memasuki Kabul selama akhir pekan, adegan kekacauan telah terjadi ketika ribuan orang berusaha untuk pergi, takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya yang berakhir 20 tahun lalu.

Baca Juga: China dan Rusia Berburu Peluang Usai Afghanistan Diambil Alih oleh Taliban

"Semua orang ingin keluar. Setiap harinya lebih buruk dari hari sebelumnya. Kami bisa menyelamatkan diri kami, tetapi kami tidak bisa menyelamatkan keluarga kami," kata seorang anggota keluarga Afghanistan setelah tiba di Jerman.

Saksi mata mengatakan anggota Taliban mencegah orang masuk ke kompleks bandara, termasuk mereka yang memiliki dokumen yang diperlukan untuk bepergian.

"Ini benar-benar bencana. Taliban menembak ke udara, mendorong orang, memukuli mereka dengan AK47," kata salah satu orang yang mencoba menerobos, dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

Baca Juga: Dikabarkan Beberapa Kelompok Islam di Seluruh Dunia, Memuji Keberhasilan Taliban Mengambil Alih Afghanistan

Seorang pejabat Taliban mengatakan komandan dan tentara telah menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di luar bandara Kabul.

"Tapi, kami tidak berniat melukai siapa pun," kata pejabat Taliban.

Ketika pengangkutan warga negara Barat dan warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah asing berusaha ditingkatkan, Biden mengatakan pasukan AS akan tetap ada sampai evakuasi warga Amerika selesai.

Bahkan jika itu berarti harus melewati batas waktu AS yang diketahui proses evakuasi hingga 31 Agustus untuk penarikan penuh.

Presiden, yang telah menghadapi kritik tentang kepergian tentara AS, mengatakan kekacauan tidak bisa dihindari.

Baca Juga: Taliban Secara Bertahap Akan Memperlihatkan Kepemimpinannya Kepada Dunia Berdasarkan Hukum Agama Syariah

Ditanya dalam sebuah wawancara dengan ABC News apakah keluarnya pasukan AS bisa ditangani dengan lebih baik, namun Biden mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa kekacauan akan terjadi.

"Gagasan bahwa entah bagaimana, ada cara untuk keluar tanpa kekacauan yang terjadi, saya tidak tahu bagaimana caranya," jawab Biden.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan kepada wartawan agar Taliban mengizinkan semua warga negara Amerika, semua warga negara ketiga, dan semua warga Afghanistan keluar dari negara tersebut dengan aman dan tanpa gangguan.

Baca Juga: Joe Biden Mengancam Akan Hancurkan Kelompok Taliban Jika Lakukan Ini

Tetapi 4.500 tentara AS di Kabul tidak dapat membantu membawa orang ke bandara untuk evakuasi karena mereka fokus untuk mengamankan lapangan terbang.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada konferensi pers Washington, mengakui bahwa evakuasi belum mencapai target.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler