Rusia Membantai Warga Sipil Bahkan Tim Penyelamat Korban Dihentikan

6 April 2022, 20:43 WIB
Ilustrasi Rusia Membantai Warga Sipil. /Foto: PIXABAY/ geralt/

KABAR BESUKI - Sungguh kejam dan tidak berperasaan, kelompok kematian Rusia dengan tega membantai warga sipil, bahkan menghentikan tim penyelamat menyelamatkan korban yang berteriak saat mereka menghancurkan sebuah kota dekat Kyiv.

Borodyanka telah direduksi menjadi sedikit lebih dari tanah kosong di tengah kekhawatiran jumlah korban yang tewas, lebih buruk dari yang terjadi di Bucha setelah serangan udara Rusia, yang lebih mengerikan adalah dengan tega mengubur warga sipil di bawah gunung

Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 februari untuk menghancurkan sebuah kota kecil di barat laut Ibukota, kota itu adalah salah satu daerah yang pertama kali dihancurkan.

Pejabat walikota Gerogi Yerko mengatakan, lebih dari 200 orang dikhawatirkan tewas setelah serangan penembakan yang kejam, karena beredar sebuah beberapa gambar yang menunjukkan warga yang putus asa dan menangis sambil berjalan melewati kota yang hancur.

Baca Juga: Kenang Sosok Galang Rambu Anarki Melalui Lagu ‘Galang Rambu Anarki’ Milik Iwan Fals, Lengkap Lirik Lagunya

Rekaman drone mengungkapkan kehancuran di jalan sebuah kota, dipenuhi dengan puing-puing di sekitar blok apartemen yang terbakar, dimana orang tinggal.

Warga Borodyanka, Svitlana Stashevskyi menyaksikan secara langsung dan penuh ketakutan ketika bangunan runtuh di tengah serangan udara dari Rusia, dengan sangat kejam meninggalkan banyak orang yang terkubur hidup-hidup.

Dia mengklaim pasukan Rusia juga menghentikan tim penyelamat menggali dan menyelamatkan orang-orang yang hancur dan terkubur dalam gundukan dan puing-puing, serta terdengar jeritan mereka.

Svitlana mengatakan kepada BBC, “tak lama setelah serangan udara terjadi, orang-orang di dekatnya mendengar banyak suara-suara berteriak meminta tolong.”

“Tentara Rusia menghentikan mereka menggali, bahkan mengancam akan menembak jika tetap keras kepala menyelamatkan mereka,” lanjutnya.

Dilansir Kabar Besuki dari The Sun, menurut laporan, algojo Putin menembakkan roket langsung ke rumah-rumah penduduk kota, meskipun setuju tidak menargetkan warga.

Penduduk setempat ketakutan bahkan mengklaim beberapa orang diculik dan dibawa ke Belarus.

Baca Juga: Mengenal Dekat Ine Febriyanti Aktris Senior Rupawan dan Bertalenta

Nikita, 16, mengatakan kepad The Telegraph, “mereka menculik beberapa orang, bahkan mereka menyiksa kami, beberapa orang yang diculik diinterogasi dan dibawa ke Belarus.”

“Mereka menguasai seluruh kota kami, menghancurkan rumah kami, dan mencuri makanan kami, ini seperti neraka,” tambahnya.

Wanita lain mengatakan kepada outlet  bahwa keluarga yang sedang berduka telah diberitahu oleh seorang pendeta setempat untuk mengubur orang-orang terkasih yang dibantai dalam serangan tanpa ampun itu.

Pasukan Putin juga meledakkan jembatan dan memblokade daerah itu, membuat orang-orang yang selamat kelaparan karena pasokan tidak mencapai kota, menurut The New York Times.

Baca Juga: Jokowi Dihadapkan Ancaman Krisis Pasca Pandemi, Hersubeno Arief: Kelihatannya Sudah Lempar Handuk

Tentara Rusia yang mundur telah meninggalkan jalur mobil dan tank yang terbakar habis di tengah laporan bahwa ranjau dan IED telat diletakkan di jalan.

Korban tewas Borodyanka masih belum jelas, tetapi Volodymyr Zelensky telah memperingatkan kejadian ini bisa lebih parah dari Bucha, dimana pasukan Rusia telah dituduh melakukan kejahatan perang.

“Sudah ada informasi bahwa jumlah korban mungkin lebih tinggi dari di Borodyanka dan beberapa kota lain yang dibebaskan,” kata presiden Ukraina, Senin.

Gambar-gambar yang mengerikan dari kota Bucha, menunjukkan mayat warga sipil yang berserakan di jalan dan di kuburan dangkal banyak dengan tangan terikat serta tanda-tanda penyiksaan.

Beberapa dari mereka, terlihat dari luka yang mereka derita, ditembak dari jarak dekat.

Sebuah foto satelit yang diambil dari Bucha pada akhir bulan lalu, ketika pasukan Rusia menguasai kota itu, menunjukkan sebuah kuburan massal sepanjang 45 kaki yang digali di belakang sampah gereja.

Para pemimpin Ukraina dan Barat menuduh rusia melakukan pembantaian warga sipil dan membuang mayat mereka di petak pemakaman darurat.

Jaksa Agung Ukraina mengatakan 410 mayat warga sipil telah ditemukan di kota-kota sekitar Kyiv setelah pasukan Rusia mundur pekan lalu.

Zelensky menahan air mata saat mengunjungi Bucha, dia bersumpah memastikan bahwa kejahatan perang yang dilakukan Rusia di tanah negara nya adalah kejahatan terakhir di Bumi.

Namun Kremlin membantah tuduhan bahwa pasukannya melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Baca Juga: Cara Ampuh Menghilangkan Keriput Menggunakan Minyak Kelapa, Ini Rahasianya

Propaganda Rusia bahkan tanpa malu-malu mencoba untuk menampilkan gambar mengerikan mayat di Bucha yang dilakukan oleh Ukraina dan Barat untuk mendiskreditkan Putin.

Moskow telah membantah pembantaian itu terjadi, dengan laporan TV pemerintah membuat sanggahan bahwa foto-foto yang ditampilkan merupakan bentuk provokasi yang dilakukan oleh para profesional, dan mungkin itu adalah Inggris.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler