Tersangka Penembakan Kereta Bawah Tanah di New York City Ditangkap, Diduga Hadapi Tuduhan Terorisme

14 April 2022, 12:52 WIB
Penembak kereta bawah tanah di New York ditangkap / pixabay /

KABAR BESUKI - Pria yang diduga meledakkan bom asap dan menembakkan senjata api ke dalam gerbong kereta bawah tanah New York City ditangkap pada Rabu, 13 April atas tuduhan federal menyerang sistem transportasi massal dengan kekerasan, membatasi perburuan sepanjang waktu.

Frank James, 62 tahun, ditahan di Manhattan, sekitar 13 km dari lokasi serangan hari Selasa, setelah pihak berwenang menentukan keberadaannya dengan bantuan petunjuk dari warga, beberapa di antaranya mengunggah penampakan di media sosial, kata polisi.

James ditangkap 30 jam setelah serangan tersebut, selama kesibukan komuter pagi ketika kereta jalur N tujuan Manhattan sedang memasuki stasiun bawah tanah di komunitas Sunset Park di Brooklyn, memperbaharui kekhawatiran akan kekerasan di sistem kereta bawah tanah kota.

“Rekan-rekan saya di New York, kami mendapatkannya. Kami menangkapnya," kata Walikota Eric Adams dalam konferensi pers yang mengumumkan penangkapan tersebut sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari The Straits Times.

Baca Juga: Chika Chandrika Akui Kesal Thariq Halilintar Bikin Konten Bareng Fuji Usai Putus, Netizen: Gak Bisa Move On

"Kami akan melindungi orang-orang di kota ini dan menangkap mereka yang percaya bahwa mereka dapat membawa teror ke warga New York setiap hari," tambahnya.

Menurut Departemen Kepolisian New York, James merupakan penduduk asli Kota New York dengan alamat baru-baru ini di Philadelphia dan Wisconsin, tercatat ada sembilan penangkapan sebelumnya di New York dan tiga di New Jersey.

Sebuah tuntutan pidana setebal 10 halaman yang diajukan oleh jaksa federal pada hari Rabu di Pengadilan Distrik AS di Brooklyn mendakwa James dengan satu tuduhan melakukan teroris atau serangan kekerasan lainnya terhadap sistem transportasi massal.

“Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup,” kata para pejabat.

Dia diharapkan untuk hadir di pengadilan pertamanya pada hari Kamis, Kantor Kejaksaan AS di Brooklyn.

Menurut pihak berwenang, James dituduh meledakkan dua bom asap di dalam gerbong kereta bawah tanah beberapa saat sebelum menembaki sesama penumpang dengan pistol semi-otomatis. Pistol, yang dibeli tahun 2011, kemudian ditemukan dari tempat kejadian, bersama dengan tiga magasin amunisi, kapak, beberapa kembang api kelas konsumen dan satu wadah bensin.

Baca Juga: Tak Mampu Beri Nafkah Anak Rp10 Juta, Doddy Sudrajat Akhirnya Buka-bukaan Soal Pekerjaannya

Asap dan tembakan

Polisi mengatakan 10 orang terkena tembakan, lima di antaranya berada dalam kondisi kritis tetapi stabil pada Rabu. Tiga belas lainnya terluka dalam terburu-buru untuk melarikan diri dari kereta yang dipenuhi asap dan semua korban diharapkan selamat.

Serangan itu menandai ledakan kekerasan terbaru yang melanda sistem transit metropolitan terbesar di Amerika dan menimbulkan tantangan baru bagi Adams, yang telah mencoba menghentikan penurunan penumpang selama pandemi serta memastikan keselamatan publik.

James ditangkap di lingkungan East Village Manhattan setelah dia ditemukan oleh penonton yang mengenalinya dari poster buronan dan menyampaikan lokasinya kepada pihak berwenang.

"Saya berkata, 'Ya Tuhan, ini orangnya,'" seorang saksi mata, Zack Dahhan, mengatakan kepada wartawan tentang pertemuannya dengan tersangka sebelum dia membantu memperingatkan polisi dengan mobil patroli terdekat.

Baca Juga: Guntur Romli Kritik Yusuf Mansur Soal Investasi-Dugaan Penipuan: Astaghfirullah, Ustadz Kok Imagenya Duit Aja

“Dia membawa tas dan sedang berjalan di trotoar. Dia meletakkan tasnya di jalan. Saya melihat banyak orang datang di belakangnya. Saya berkata kepada orang-orang, 'Tolong teman-teman, tolong beri ruang, orang ini akan melakukan sesuatu',” tambahnya.

Pihak berwenang mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui motif James. Fokus mereka sebagian pada banyak pesan dan video media sosial yang diunggah olehnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler