Pakar independen juga menyatakan jika temuan ini membuktikan adanya keterkaitan antara infeksi B.1.1.7 dengan peningkatan risiko kematian akibat Covid-19 yang sebelumnya masih berupa praduga.
Seorang ahli virologi dan profesor onkologi molekuler di Universitas Warwick, Lawrence Young mengatakan jika mekanisme tepatnya mengapa tingkat kematian infeksi B.1.1.7 lebih tinggi masih belum jelas.
"Mungkin terkait dengan tingkat replikasi virus yang lebih tinggi serta peningkatan penularan," ujar Lawrence. Ia memperingatkan jika varian baru ini mungkin menjadi pemicu dari melonjaknya infeksi Covid-19 yang baru-baru ini terjadi di Eropa.***