Puluhan Pengunjuk Rasa Ditembak Mati, oleh Pasukan Keamanan Myanmar

- 15 Maret 2021, 17:13 WIB
Demonstran Myanmar
Demonstran Myanmar /Reuters/Stringer

Kedutaan Besar China mendesak para jenderal yang berkuasa di Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan memastikan keselamatan orang dan properti.

Baca Juga: Bagi Calon Jemaah Haji akan Ditargetkan Vaksinasi Covid-19 Tuntas pada Bulan Mei Mendatang

Surat kabar China Global Times mengatakan 32 pabrik yang diinvestasikan China "dirusak dalam serangan ganas" yang menyebabkan kerusakan senilai $ 37 juta dan cedera pada dua karyawan China.

 

Jepang, yang telah lama memperebutkan pengaruh di Myanmar dengan China, mengatakan sedang memantau situasi dan mempertimbangkan bagaimana menanggapi dalam hal kerja sama ekonomi.

Pertumpahan darah terburuk hari Minggu terjadi di pinggiran Yangon di Hlaingthaya di mana pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 37 pengunjuk rasa setelah serangan pembakaran di pabrik-pabrik milik China, kata seorang dokter di daerah itu yang menolak untuk disebutkan namanya.

Enam belas orang tewas di tempat lain, kata Asosiasi Bantuan Kelompok Hak untuk Narapidana Politik (AAPP), serta seorang polisi.

Media mengatakan darurat militer telah diberlakukan di Hlaingthaya dan beberapa distrik lain di Yangon, dan di beberapa bagian Mandalay.

Baca Juga: KPK Mencari Para Buronan 'DPO', yang Saat Ini Masih Belum Tertangkap

Baca Juga: Ada Vaksin yang Kadaluwarsa Tanggal 25 Maret 2021, Nadia: Vaksin yang Akan Kadaluwarsa Ini Vaksin Coronavac

Kematian terbaru membuat jumlah korban dari protes menjadi sekitar 140, berdasarkan penghitungan oleh AAPP dan laporan terbaru.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini