Puluhan Pengunjuk Rasa Ditembak Mati, oleh Pasukan Keamanan Myanmar

- 15 Maret 2021, 17:13 WIB
Demonstran Myanmar
Demonstran Myanmar /Reuters/Stringer

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Dalam upaya nyata untuk menekan berita tentang kekacauan tersebut, penyedia layanan telekomunikasi diperintahkan untuk memblokir semua data seluler secara nasional, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut. Telecom Telenor mengatakan dalam sebuah pernyataan "internet seluler tidak tersedia".

Militer mengatakan pihaknya mengambil alih kekuasaan setelah tuduhan kecurangan dalam pemilihan 8 November yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi ditolak oleh komisi pemilihan. Pihaknya sudah berjanji akan menggelar pemilu baru, tapi belum menetapkan tanggal.

SESI PENGADILAN DITUNDA

Suu Kyi telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi berbagai tuduhan, termasuk mengimpor radio walkie-talkie secara ilegal dan melanggar protokol virus corona. Minggu lalu, tagihan terkait menerima pembayaran ilegal ditambahkan ke daftar.

Saat ini dia dijadwalkan menghadapi sidang pengadilan virtual lainnya pada hari Senin tetapi pengacaranya, Khin Maung Zaw, mengatakan kepada Reuters bahwa sesi tersebut tidak dapat dilanjutkan karena internet mati yang berarti tidak ada konferensi video. Sidang berikutnya akan dilakukan pada 24 Maret.

Baca Juga: Tawaran Jasa Calo Masuk PTN untuk Semua Prodi 'Kelulusan Terjamin 100 Persen Amanah' [Cek Fakta]

Baca Juga: Baru Resmi Dijadikan Tersangka, Sopir Bus Sri Padma Kencana Akhirnya Meninggal Dunia

Baca Juga: Pakar Mengingatkan: Virus Seperti Covid-19 Dapat Digunakan Sebagai Senjata Teror untuk Membawa Pandemi Baru

Negara-negara Barat telah menyerukan pembebasan Suu Kyi dan mengutuk kekerasan tersebut dan tetangga Asia telah menawarkan untuk membantu menyelesaikan krisis, tetapi Myanmar memiliki catatan panjang menolak intervensi dari luar.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini