KABAR BESUKI - Presiden baru Tanzania, Samia Suluhu Hassan mengatakan pada hari Jumat 19 Maret 2021, bahwa negara harus bersatu dan menghindari saling tuding setelah kematian John Magufuli, pendahulunya yang skeptis COVID-19.
Mengenakan jilbab merah, dia mengucapkan sumpah jabatannya di atas Alquran dalam sebuah upacara di State House di ibukota komersial Dar es Salaam. Samia merupakan presiden wanita pertama di Tanzania, yang memimpin 58 juta penduduk.
Ia merupakan wakil presiden sejak 2015, dan dilantik menjadi presiden menggantikan John Magufuli yang meninggal dunia. “Inilah saatnya mengubur perbedaan kita, dan menjadi satu bangsa. Ini bukan waktunya untuk menunjuk, tapi ini adalah waktu untuk berpegangan tangan dan bergerak maju bersama,” jelas Samia dalam pidatonya.
Baca Juga: BPOM Memberikan Isyarat Penggunaan Kembali Vaksin AstraZeneca, Setelah Ditangguhkan
Pernyataan tersebut muncul bertujuan untuk menghilangkan suasana kebingungan masyarakat karena Magufuli sebelumnya skeptis terhadap covid, menghilang dari pandangan publik selama 18 hari sebelum kematiannya diumumkan.
Ketidakhadirannya dari kehidupan nasional menimbulkan spekulasi bahwa dia sakit kritis dengan COVID-19. Tetapi, Samia mengatakan pada hari Rabu, bahwa Magufuli meninggal karena penyakit jantung.
Tantangan pertam Samia menjadi presiden adalah membeli vaksin Covid-19, karena di bawah pemerintahan pendahulunya, pemerintah mengatakan tidak akan mendapatkan vaksin apa pun sampai para ahli di negara tersebut telah memeriksanya.
Baca Juga: Terobosan Baru Layanan Helikopter Bandara untuk Indonesia Sebagai Upaya Mengurangi Kemacetan
Para Analis mengatakan, Samia juga akan memiliki tugas untuk memulihkan negara yang terpolarisasi selama tahun-tahun oleh Magufuli.