Setelah Disebut Sebagai 'Pembunuh', Vladimir Putin Ganti Serang Joe Biden & Tarik Dubes Rusia dari AS

- 21 Maret 2021, 19:26 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin //Independent
KABAR BESUKI - Atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'seorang pembunuh', Kremlin sedang dalam kemarahan besar. Perkataan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan menyebut hubungan kedua negara 'sangat buruk'.
 
Tidak langsung naik pitam, pada Kamis, 18 Maret 2021 Putin mengundang Biden untuk menggelar diskusi online terkait komentar yang dilontarkan dalam sebuah wawancara televisi.
 
Wawancara itu berlangsung di ABC News yang disiarkan pada Rabu, 17 Maret. Biden mengatakan "Putin akan merasakan akibatnya" atas upayanya merusak proses pemilu 2020.
 
Pendapat ini muncul menyusul laporan penilaian komunitas intelijen AS yang menemukan bahwa pemerintah Rusia berusaha mencampuri pemilu AS dengan tujuan merugikan pihak Biden.
 
Dalam sesi wawancara saat George Stephanopoulos (pembawa acara) bertanya apakah menurutnya Putin seorang 'pembunuh', Biden menjawab, 'Iya.'
 
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan tidak pernah ada hal seperti ini dalam sejarah Rusia-Amerika Serikat.
 
Peskov mengatakan bahwa jelas-jelas Biden tidak ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia, apalagi hubungan kedua negara sangat buruk.
 
"Ini adalah pernyataan yang sangat buruk oleh Presiden Amerika Serikat. Dia pasti tidak ingin meningkatkan hubungan dengan kami, dan kami akan terus melanjutkan," jelasnya seperti dikutip dari ABC News.
 
Akibat dari ujaran tersebut, Rusia pun menarik duta besarnya dari AS pada Rabu, di mana Peskov mengungkapkan Dubes Anatoly Antonov, telah ditarik ke Moskow untuk melakukan diskusi perihal hubungan AS-Rusia.
 
Peskov mengatakan saat ini tidak ada rencana Putin bertemu Antonov, tapi jika diperlukan Putin akan berdiskusi dengannya.
 
Putin sendiri juga secara langsung mengomentari pernyataan Biden pada Kamis lalu, dia mengatakan, "Saya akan mengajak Presiden Biden untuk melanjutkan diskusi kami, tapi karena kondisi, kita akan melakukannya secara online. Tanpa perekaman sebelumnya, dalam sebuah diskusi terbuka dan langsung."
 
"Nampaknya bagi saya, itu akan menarik bagi rakyat Rusia dan rakyat AS, juga bagi banyak negara," tambah Putin.
 
Menurut laporan dari TASS yang merupakan media Rusia, pihak Putin telah mengundang Biden untuk melakukan diskusi.
 
Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mempertimbangkan undangan tersebut. Dia mengatakan tidak yakin apakah diskusi itu akan menjadi sesuatu yang akan diterima pemerintahan.
 
Psaki mengatakan, Presiden Biden sudah berbicara dengan Presiden Putin, dan menurutnya masih banyak pemimpin dunia lainnya yang belum ditemui Presiden Biden.
 
"Dan kami terlibat dengan para pemimpin Rusia, anggota pemerintah, di semua tingkatan. Tapi saya tidak punya apa-apa untuk dilaporkan kepada Anda dalam kaitannya dengan diskusi mendatang," ucapnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ABC News


Tags

Terkini