81 Orang Rohingya Masih Terapung di Laut Andaman, Organisasi HAM: Kita Harus Tahu Jika Mereka Hidup atau Mati

- 26 Maret 2021, 08:25 WIB
Pengungsi Rohingya
Pengungsi Rohingya /Navesh Chitrakar/REUTERS

KABAR BESUKI - Sebuah organisasi hak asasi manusia mengatakan bahwan India, Bangladesh, dan Myanmar tidak memberi informasi mengenai kelompok Rohingnya yang kapalnya masih terapung di laut.

Sekelompok besar kaum Rohingya ini berada di dalam kapal dan terapung selama berminggu-minggu di Laut Andaman.

Sekelompok Muslim Rohingya yang meninggal kah Cox's Bazar di Bangladesh pada 11 Februari 2021, berencana untuk mencapai Malaysia.

Baca Juga: Gus Abe, Pemuda Asal Malang Jawa Timur Memenangkan Pemilihan Ketua Umum PB PMII Masa Khidmat 2021-2023

Namun mereka ditemukan oleh Penjaga Pantai India bulan lalu di lepas pantai Andaman. Kapal mereka yang penuh sesak mengalami masalah teknis mesin, yang mengakibatkan kapal mereka hanyut terbawa arus laut.

Sabber Kyaw Min selaku pendiri Inisiatif Hak Asasi Manusia Rohingya yang berbasis di New Delhi, India, mendesak informasi tentang keadaan para pengungsi Rohingya tersebut.

"Sama sekali tidak ada informasi mengenai 81 orang Rohingya karena tidak ada negara yang memberikan pembaruan atau menerima mereka,” kata Kyaw Min.

Baca Juga: Ratusan Warga Uighur Memprotes Kunjungan Menteri China ke Turki

Ia juga mengatakan jika para kerabat dari 81 pengungsi tersebut panik dan ingin segera mengetahui kondisi orang-orang yang masih terapung di laut itu.

"Kami mendapat banyak pertanyaan dan kekhawatiran dari kerabat orang-orang Rohingya yang masih terapung di laut, tetapi kami tidak memiliki satupun informasi terbaru dari sumber manapun. Kami harus diberi tahu apakah mereka masih hidup atau mati,” ujar Kyaw Min.

Kementerian luar negeri India tidak menanggapi pertanyaan mengenai Rohingya yang terapung apakah akan diizinkan masuk ke India atau tidak.

Mereka juga tidak memberi informasi mengenai pembaruan pembicaraan dengan Bangladesh terkait masalah tersebut.

India telah memberi mereka perlengkapan yang dibutuhkan seperti makanan, bantuan medis, dan teknis kepada para pengungsi Rohingya tersebut.

Baca Juga: Penelitian Menemukan Beberapa Hand Sanitizer Mengandung Benzena, Zat Karsinogenik Penyebab Kanker

Namun sejauh ini India enggan berkomentar dan menolak permintaan untuk membawa kelompok Rohingya itu ke negaranya.

India kembali mendesak Bangladesh untuk kembali menerima mereka sebagai pengungsi di Cox's Bazar.

Kementerian luar negeri India bulan lalu mengatakan jika 8 orang di kapal itu telah meninggal, dan 81 orang yang selamat menderita dehidrasi dan sakit, karena kehabisan makanan dan air.

Menteri Luar Negeri Bangladesh, A.K. Abdul Momen bulan lalu mengatakan jika negaranya berharap agar India atau Myanmar yang merupakan negara asal Rohingya, kembali menerima kelompok tersebut.

Bangladesh yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim adalah rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang berasal dari Myanmar.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini