Gara-Gara Orang Tidak Dikenal Berulah, Tabrakan Kereta di Mesir Menewaskan Puluhan Orang

- 27 Maret 2021, 18:51 WIB
ilustrasi kereta
ilustrasi kereta /Toronto Subway Train (© Helgidinson/Dreamstime)/

KABAR BESUKI - Dua kereta bertabrakan pada hari Jumat 26 Maret 2021 di Mesir selatan, setelah tampaknya seseorang mengaktifkan rem darurat. Kejadian tragis ini menewaskan sedikitnya 32 orang dan menyebabkan 108 luka-luka.

Tabrakan tersebut menyebabkan tiga mobil penumpang terbalik dan berita di media lokal dari tempat kejadian menunjukkan gerbong dengan penumpang terjebak di dalam dan dikelilingi oleh puing-puing.

Beberapa korban tampak tidak sadarkan diri sementara yang lain terlihat cidera parah. Banyak korban yang tidak selamat dievakuasi di dekat tempat kejadian.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Mandi Junub untuk Mensucikan Diri dari Hadas Besar yang Telah Dilakukan

Otoritas perkeretaapian Mesir mengatakan kereta bertabrakan setelah penarikan rem darurat yang dipicu oleh orang tak dikenal di dekat kota Sohag, sekitar 500 km selatan ibu kota Kairo.

Rem tersebut menyebabkan salah satu kereta berhenti dan yang lainnya menabraknya dari belakang. Sementara itu, pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kantor kejaksaan mengatakan pihaknya juga telah memerintahkan penyelidikan.

Dilansir dari Aljazeera, seorang petugas keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan, "Kereta-kereta itu bertabrakan saat melaju dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi, yang menyebabkan dua gerbong hancur dan yang ketiga terguling”.

Baca Juga: Anda Jomblo? Pelajari Metode Satu Ini Dapat Membuat Merasa Nyaman Walau Sendirian

Presiden Abdel Fattah el-Sisi berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas kecelakaan mematikan itu. “Siapapun yang menyebabkan kecelakaan yang menyakitkan ini karena kelalaian atau korupsi, atau apapun yang serupa, harus menerima hukuman jera tanpa pengecualian atau penundaan,” tulisnya di Twitter.

El-Sisi mengatakan kepada Perdana Menteri Mostafa Madbouly untuk pergi ke lokasi kecelakaan bersama menteri kesehatan dan solidaritas sosial untuk mengobservasi di tempat kejadian.

Analis Timur Tengah Yehia Ghanem mengatakan hukuman bagi pegawai tingkat rendah, seperti yang telah terjadi di masa lalu, gagal mengatasi masalah struktural dengan sistem kereta api Mesir yang masif dan buruk.

Baca Juga: Ingin Menikmati Akhir Pekanmu dengan Lebih Santai? 5 Anime Berikut Bisa Menjadi Pilihan

“Ada masalah serius dalam hal layanan mendasar bagi rakyat Mesir, termasuk perkeretaapian. Kecelakaan semacam ini terkadang terjadi setiap minggu. Tanggung jawab jatuh pada sistem, pada rezim, pada presiden sendiri, ”kata Ghanem.

Mesir memiliki salah satu jaringan kereta api tertua dan terbesar di Afrika Utara dan kecelakaan yang menyebabkan korban sering terjadi. Data resmi menunjukkan bahwa 1.793 kecelakaan kereta terjadi pada tahun 2017 di seluruh negeri.

Pada 2018, El-Sisi mengatakan pemerintah kekurangan sekitar $ 14,1 miliar untuk merombak sistem rel yang rusak.

Baca Juga: Menteri Singapura: Kami dan Indonesia Harus Memiliki Tingkat Kendali yang Sama Atas Covid-19

Sementara itu, setahun sebelumnya, dua kereta penumpang bertabrakan di luar kota pelabuhan Mediterania di Alexandria, menewaskan 43 orang. Pada 2016, setidaknya 51 orang tewas ketika dua kereta komuter bertabrakan di dekat Kairo.

Kecelakaan kereta api paling mematikan di Mesir terjadi pada tahun 2002, ketika lebih dari 300 orang tewas setelah kebakaran terjadi di kereta yang sedang melaju dari Kairo ke Mesir selatan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini