KABAR BESUKI - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan jika Indonesia akan mengalami keterlambatan pengiriman vaksin AstraZeneca dari India.
India telah menduda sementara ekspor vaksin yang dibuat oleh Serum Institute of India (SII), karena memprioritaskan vaksin untuk keperluan domestik, seperti dilansir Kabar Besuki dari Reuters.
Hal itu dilakukan karena infeksi Covid-19 di India meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dan mereka mengalami kekurangan vaksin untuk penduduknya.
Baca Juga: Sering Merasa Ngantuk Saat Lembur? Cobalah Lakukan 7 Hal Ini, Salah Satunya Bekerja Bersama Teman
Langkah ini akan mempengaruhi pasokan vaksin ke 64 negara dengan pendapatan rendah yang bergantung pada vaksin dari India ini, termasuk Indonesia.
Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan kasus Covid-19 terparah di Asia, dijadwalkan akan menerima 2.5 juta dosis vaksin AstraZeneca pada 22 Maret dan 7.8 juta dosis lagi di bulan depan melalui program COVAX yang didukung GAVI dan WHO.
"Ini pasti akan berpengaruh (proses vaksinasi) karena di bulan April kita hanya akan mendapat 7 juta dosis vaksin dari Sinovac," kata Budi.
Indonesia melakukan vaksinasi kepada sekitar 500 ribu orang per harinya, sehingga 7 juta dosis vaksin hanya akan segera habis dalam waktu dua minggu.