Terjadi Pemberontakan Karena Sekelompok Pemuda di Tahan di kota Kale di Myanmar, dan Menewaskan 13 Orang

- 20 April 2021, 04:04 WIB
ilustrasi tentara Myanmar
ilustrasi tentara Myanmar /Pixabay/Military_Material

Kelompok itu kemudian mengumpulkan dana dan mencari senjata terutama senjata berburu yang belum sempurna yang dibuat oleh pandai besi lokal, kata mereka.

"Awalnya kami punya tujuh senjata, yang kemudian bertambah menjadi 15 dalam waktu singkat," kata aktivis berusia 36 tahun itu.

Kelompok tersebut pergi untuk sesi latihan sasaran di hutan terdekat pada 26 Maret. Dua hari kemudian, Kelompok Pertahanan Sipil Tahan menahan penyerangan oleh pasukan junta. Tak lama kemudian, ia bergabung dengan kelompok lokal lainnya untuk membentuk Tentara Sipil Kalay (Kale).

Kelompok-kelompok semacam itu mendapatkan bantuan dari (CRPH) di seluruh negeri, kata seorang pejabat kelompok itu.

Beberapa ribu anak muda telah diberikan pelatihan dasar tentang persenjataan dan pertempuran oleh setidaknya empat organisasi etnis bersenjata, kebanyakan di daerah perbatasan Myanmar, katanya.

"Lebih banyak lagi yang akan datang," katanya, menolak disebutkan namanya. "Jika kita tidak melawan, masa depan Myanmar akan hilang".

Di Kale, para pejuang yang sedikit terlatih menjadi berani dengan kesuksesan awal.

Pejuang berusia 19 tahun itu mengatakan dia sedang tidur di antara barikade di jalan utama melalui Tahan ketika tembakan membangunkannya.

"Saya mengambil senapan berburu saya dan dua tentara mulai menembaki saya," katanya. "Aku punya satu kesempatan untuk membalas, tapi senjataku tidak berfungsi."

Dia berlindung di balik dinding, lalu melarikan diri saat jeda.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x