Lain halnya dengan Asia, terutama Asia Tenggara yang saat ini dirundung banyak permasalahan. Christophe Deloire selaku Sekretaris Jenderal RSF mengatakan jika jurnalisme adalah vaksin terbaik melawan disinformasi.
"Sayangnya, produksi dan distribusinya terlalu sering terhalang oleh faktor politik, ekonomi, teknologi, dan terkadang bahkan budaya," kata Deloire, seperti dilansir dari Mashable SEA.
Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) berada di peringkat-peringkat terbawah dalam Indeks Kebebasan Pers 2021.
Indonesia sendiri berada di peringkat 113 pada tahun ini. Indonesia sebenarnya mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya dimana pada tahun 2019 Indonesia berada di peringkat 124 dan tahun 2020 di peringkat 119.
RSF mengatakan jika kebebasan pers di Indonesia masih 'masih menunggu masa jabatan kedua Jokowi' yang mengisyaratkan jika kebebasan pers di tanah air mengalami kemajuan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Mengenai negara ASEAN lainnya, secara mengejutkan Timor Leste berada di peringkat paling baik di wilayah ASEAN dengan menempati posisi ke-72.
Negara ASEAN berikutnya adalah Malaysia yang menempati posisi 119, dan diikuti oleh Thailand yang berada di posisi 137.
RSF mengutip jika PM Thailand dan pemerintahan monarki menjadi alasan utama buruknya kebebasan pers di Thailand. Siapapun yang melontarkan kritik pada monarki akan menghadapi hukuman yang berat.