Ratu Elizabeth dan Pendahulunya Memiliki Dua hari Ulang Tahun Berbeda, Mengapa Begitu? Begini Alasannya

- 23 April 2021, 07:04 WIB
Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II /Rianti S/REUTERS/Toby Melville/Pool

KABAR BESUKI - Ratu britania Raya, Yang Mulia Ratu Elizabeth II sudah berusia 95 tahun pada 21 April 2021. Dalam merayakan hari lahir sang ratu, sejumlah perayaan akan diadakan di London.

Serangkaian acara penghormatan itu akan dilakukan beberapa kali yaitu dengan hormat senjata 41 di Hyde Park, 21 hormat senjata di Windsor Great Park, dan 62 hormat senjata di Menara London.

Secara garis besar, sang ratu biasanya merayakan hari besarnya secara pribadi. Namun, biasanya di bulan Juni ratu Elizabeth akan melakukan sebuah parade perayaan ulang tahun yang mewah dan megah yang dikenal sebagai Trooping the Color.

Baca Juga: ‘Raja Absen’ di Italia Ditangkap Karena Bolos Kerja Selama 15 Tahun, Memecahkan Rekor Nasional

Ratu Elizabeth, sama seperti beberapa penguasa Inggris sebelum-sebelumnya juga memiliki dua hari ulang tahun. 

Yaitu ulang tahun yang sebenarnya di hari ketika ia dilahirkan dan di hari lain yang diberi label ulang tahun 'secara resmi' yang biasanya diadakan pada hari Sabtu kedua di bulan Juni.

Mengapa demikian? Jawaban singkatnya karena 21 April adalah hari yang terlalu dingin untuk diadakan pawai yang pantas. Sehingga ia memilih musim panas di bulan Juni untuk merayakan ulang tahunnya kembali, sebagaimana dilansir dari Mental Floss.

Baca Juga: Apa Itu Dogecoin? Cryptocurrency ‘Konyol’ yang Viral Karena Promosi dari Elon Musk, Simak Ulasannya

Tradisi ini dimulai pada tahun 1748 yang dipelopori oleh Raja George II. Itu karena secara tidak 'beruntung' ia lahir pada bulan November yang dingin.

Karena tidak ingin subjek-subjek seperti parlemen dan masyarakatnya terkena flu dengan berparade di tengah dinginnya cuaca, ia kemudian menggabungkan perayaan ulang tahunnya dengan Trooping the Color.

Trooping the Color adalah adalah upacara atau parade yang dilakukan oleh resimen tentara Inggris dan Persemakmuran, dan sudah menjadi tradisi resimen infanteri Inggris sejak abad ke-17.

Baca Juga: Beberapa Penyanyi Ini Pernah Menyindir Mantannya dalam Sebuah Lagu, Adakah Artis Favoritmu Disini?

Pawai tersebut telah menjadi bagian dari budaya Inggris. Padahal awalnya Trooping the Color merupakan acara militer di mana resimen akan mengibarkan bendera atau warna-warna agar para tentara bisa membiasakan diri.

Namun raja George dikenal sebagai seorang jenderal yang tangguh setelah memimpin pasukan di Pertempuran Dettingen pada tahun 1743. Dengan begitu perayaan militer tersebut dianggap sebagai kesempatan yang tepat untuk merayakan hari ulang tahunnya di tengah cuaca hangat.

Raja Edward VII yang juga berulang tahun di bulan November adalah orang pertama yang membakukan Troping the Color di bulan Juni dan membuat tradisi baru dengan mengadakan pawai pasuka militer yang dapat disaksikan oleh masyarkat.

Baca Juga: Agnes Monica Diduga Pamer Pacar Barunya dalam MV 'F Yo Love Song'

Di masa pemerintahan ratu Elizabeth, tanggal ulang tahun 'resmi' bisa bervariasi dari tahun ke tahun. Selama tujuh tahun pertama masa pemerintahannya, Elizabeth II mengadakan ulang tahun resminya pada hari Kamis, yang kemudian ia ubah menjadi hari Sabtu.

Di negara-negara persemakmuran Inggris lainnya, perayaan hari ulang tahun ratu atau raja terdahulu juga dijadikan sebagai hari libur nasional, dengan peraturan yang berbeda-beda.

Misalnya Australia yang merayakan hari ulang tahun resmi ratu pada hari Senin kedua di bulan Juni, tetapi Australia barat merayakannya pada hari Senin terakhir di bulan September atau Senin pertama di bulan Oktober.

Baca Juga: Hati-hati! Ibu Hamil yang Terlalu Banyak Tidur Bisa Sebabkan Efek Buruk Pada Janin, Ahli Beberkan Penyebabnya

Di Kanada, hari ulang tahun ratu Victoria ditetapkan sebagai salah satu libur nasional yang jatuh pada 24 Mei atau pada Senin sebelumnya. Kanada menyebut perayaan ini sebagai Hari Victoria.

Di Selandia Baru, perayaan ulang tahun ratu atau raja Inggris jatuh di hari Senin pertama di bulan Juni.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Mental Floss


Tags

Terkini