Israel Melaporkan Kasus Radang pada Jantung Setelah Vaksinasi Covid-19 Menggunakan Vaksin Pfizer

- 26 April 2021, 16:23 WIB
ILUSTRASI: Vaksin Covid-19 Pfizer
ILUSTRASI: Vaksin Covid-19 Pfizer /Reuters/Dado Ruvic

KABAR BESUKI - Kementerian Kesehatan Israel mengatakan pada hari Minggu 25 April 2021, sedang memeriksa sejumlah kecil kasus radang jantung pada orang yang telah menerima dosis vaksin Covid-19 Pfizer (PFE.N), meskipun belum menarik kesimpulan apa pun.

Pfizer mengatakan belum mengamati tingkat kondisi yang lebih tinggi dari yang biasanya diharapkan pada populasi umum.

Koordinator respons pandemi Israel, Nachman Ash, mengatakan bahwa studi pendahuluan menunjukkan "puluhan insiden" miokarditis terjadi di antara lebih dari 5 juta orang yang divaksinasi, terutama setelah dosis kedua.

Baca Juga: Masih Sering Dilakukan Padahal Salah, Inilah Waktu yang Benar untuk Menggunakan Deodoran

Ash mengatakan tidak jelas apakah ini termasuk efek samping yang sangat tinggi dan apakah itu terkait dengan vaksin.

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, sebagian besar kasus dilaporkan terjadi pada orang diatas usia 30 tahun.

"Kementerian Kesehatan saat ini sedang memeriksa apakah ada kelebihan morbiditas (angka penyakit) dan apakah itu bisa dikaitkan dengan vaksin," kata Ash.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Kepastian Hukum, Kemenaker Membentuk Posko Pengaduan THR di 34 Provinsi

Ash, yang berbicara tentang masalah ini dalam wawancara radio dan selama konferensi pers, menyebutnya sebagai "hal yang patut dipertanyakan", dan menekankan bahwa Kementerian Kesehatan belum menarik kesimpulan apa pun.

Menentukan kasus tersebut, kata dia, akan sulit karena miokarditis, suatu kondisi yang sering hilang tanpa komplikasi, bisa disebabkan oleh berbagai virus dan kasus serupa dilaporkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Pfizer mengatakan bahwa pihaknya secara rutin menghubungi Kementerian Kesehatan Israel untuk meninjau data tentang vaksinnya.

Baca Juga: Mendadak Berkeringat pada Malam Hari? Awas, Pertanda Anda Terserang Salah Satu dari Beberapa Jenis Kanker

"Penting sekiranya untuk terus mengetahui pengamatan Israel terhadap miokarditis yang terjadi terutama pada populasi pria muda yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19,” kata perusahaan.

Menurut perusahaan Pfizer, kejadian tersebut memerlukan waktu untuk terus diteliti dan ditinjau.

"Kejadian buruk ditinjau secara teratur dan menyeluruh dan kami belum mengamati tingkat yang lebih tinggi dari miokarditis daripada yang diharapkan pada populasi umum. Hubungan kausal dengan vaksin belum ditetapkan," lanjut perusahaan itu.

Baca Juga: Orang yang Rutin Minum Kopi Disebut-sebut Bisa Menurunkan Risiko Terkena Kanker Ini? Simak Ulasannya

Pfizer juga telah mengklaim, bahwa tidak ada bukti saat ini yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah risiko yang terkait dengan penggunaan vaksin Pfizer / BNT COVID-19.

Israel telah menjadi pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi, dengan hampir 60 persen dari 9,3 juta populasinya telah menerima vaksin Pfizer.

Basis data nasionalnya telah menunjukkan vaksin itu sangat efektif dalam mencegah gejala dan penyakit parah yang terkait dengan COVID-19.

Baca Juga: Duka Indonesia: Tangis KRI Nanggala-402 Belum Kering, Kini Kepala BIN Papua Telah Gugur Ditembak KKB

Sejak Januari, tak lama setelah kampanye vaksin dimulai, infeksi harian turun dari puncak lebih dari 10.000 menjadi hanya 129 sebelum akhir pekan.

Nadav Davidovitch, direktur sekolah kesehatan masyarakat di Universitas Ben Gurion Israel, mengatakan bahwa meskipun ada korelasi antara kasus miokarditis dan vaksin, tampaknya tidak cukup serius untuk menghentikan pemberian vaksin.

"Ini adalah situasi yang harus diperhatikan, dan kami perlu menunggu laporan akhir, tetapi dalam analisis sementara tampaknya risiko sakit akibat COVID-19 jauh lebih tinggi daripada akibat efek samping vaksin, dan risiko penyakit tersebut. peri / myo-carditis setelah vaksinasi rendah dan bersifat sementara,” ujarnya.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini