Ratusan Orang Tewas Akibat Perang Didekat Kota Nokou dan 60 Lainnya Ditangkap

- 1 Mei 2021, 11:03 WIB
Ilustrasi tewas.
Ilustrasi tewas. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images.

KABAR BESUKI - Dewan militer yang berkuasa di Chad memberikan pernyataan pada Jumat 30 April 2021 tentang enam tentaranya yang telah tewas dalam pertempuran didekat kota utara Nokou yang mengakibatkan beberapa ratus orang tewas di pihak pemberontak dan 60 lainnya ditangkap.

Pada Kamis 29 April 2021, kedua belah pihak bertempur di dekat Nokou, yang berjarak sekitar 20 km dari tempat di mana mantan presiden Idriss Deby terluka parah pada awal April, menjerumuskan negara ke dalam krisis.

Dewan tersebut mengungkapkan telah berhasil menangkis serangan pemberontak ke Nokou, dan bahwa 22 tentaranya sendiri terluka dalam pertempuran itu.

Baca Juga: Sering Sakit Kepala Saat Berpuasa? Lakukan Ini untuk Mengatasi, Salah Satunya Rendam Kaki dengan Air Hangat

"Pencarian buronan terakhir terus berlanjut," kata dia dalam sebuah pernyataan dilansir dari situs Antara.

Saat ini dikabarkan belum ada komentar langsung dari para pemberontak.

Dewan militer yang dijalankan oleh putra Deby, Mahamat Idriss Deby, merebut kekuasaan setelah kematian Deby pada 19 April dan berjanji akan mengadakan pemilihan dalam waktu 18 bulan. Pemberontak utara telah menolaknya dan terus melawan tentara di gurun pasir.

Transisi dan perselisihan di sekitarnya sedang diawasi dengan ketat di negara yang merupakan kekuatan di Afrika tengah dan sekutu lama Barat melawan militan Islam di seluruh Sahel.

Baca Juga: Rutin Minum Teh Ternyata Dipercaya Bisa Memperkuat Daya Ingat, Terutama Bagi Lansia

Pada Kamis, satu kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai koalisi pemberontak mengatakan mereka telah mengusir pasukan tentara Chad di wilayah barat laut Tibesti yang berbatasan dengan Nigeria.

Juru bicara militer Azem Bermendao Agouna kemudian mengatakan itu tidak benar dan tidak ada koalisi pemberontak yang beroperasi di daerah itu.

Baca Juga: Peneliti Mengungkap, Menikah dengan Sahabat Ternyata Bisa Bikin Lebih Bahagia, Ini Alasannya

Deby terbunuh saat dia mengunjungi pasukan yang memerangi pemberontak yang berbasis di Libya dari Front for Change and Concord in Chad (FACT), yang menentang pemerintahannya selama 30 tahun. Politisi oposisi telah mengutuk pengambilan kekuasaan dewan sebagai kudeta sejak kematian Deby.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x