Penduduk tetap AS dan anggota keluarga serta beberapa warga negara non-AS lainnya, seperti pelajar, mendapat pengecualian.
Baca Juga: Kemendagri Sosialisasi Gubernur di 33 Provinsi Guna Percepatan Penegasan Batas Daerah
Keputusan untuk memberlakukan pembatasan perjalanan terbaru muncul dengan cepat dan hanya dicapai dalam 24 jam terakhir.
Total kematian telah melampaui 200.000 dan kasus mendekati 19 juta karena strain baru yang ganas telah dikombinasikan dengan acara penyebar super seperti demonstrasi politik dan festival keagamaan.
Pakar medis mengatakan bilangan real mungkin lima hingga 10 kali lebih tinggi dari penghitungan resmi.
Negara lain telah memberlakukan pembatasan perjalanan serupa di India, termasuk Inggris, Jerman, Italia, dan Singapura, sementara Kanada, Hong Kong, dan Selandia Baru telah menangguhkan semua perjalanan komersial dengan India.
Baca Juga: Banyuwangi Kucurkan Dana 6,9 Miliyar untuk Insentif Bagi 1150 Guru PAUD dan TK Non-ASN
Pada hari Rabu, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat mengirim pasokan senilai lebih dari 100 juta US Dollar ke India untuk membantunya melawan lonjakan COVID-19. Dilansir Kabar Besuki melalui laman Channel News Asia.
Persediaan termasuk tabung oksigen, masker N95 dan tes diagnostik cepat. Amerika Serikat juga telah mengalihkan pesanannya sendiri untuk pasokan manufaktur AstraZeneca ke India, yang akan memungkinkannya membuat lebih dari 20 juta dosis vaksin COVID-19, menurut Gedung Putih.
Hampir semua pelancong ke Amerika Serikat melalui udara harus menunjukkan bukti tes virus Corona negatif atau pemulihan dari COVID-19.