KABAR BESUKI - Saham farmasi global atau pembuat obat yang terlibat dalam produksi vaksin Covid-19, termasuk Pfizer (PFE.N) dan Moderna (MRNA.O), jatuh pada hari Kamis 6 Mei 2021.
Diketahui jatuh karena sehari setelah rencana Presiden AS Joe Biden untuk mendukung pembebasan kekayaan intelektual pada vaksin.
Biden memberikan dukungannya di balik pengabaian hak kekayaan intelektual Organisasi Perdagangan Dunia pada vaksin untuk meningkatkan ketersediaannya ke negara-negara miskin termasuk India, yang berada di bawah cengkeraman gelombang kedua infeksi besar-besaran.
Baca Juga: Indonesia Menyetujui Vaksin Sinopharm, yang Diproduksi oleh Perusahaan Farmasi China
Menerapkan langkah seperti itu bisa menjadi proses yang panjang, dengan semua 164 negara anggota WTO diharuskan untuk mencapai persetujuan, tetapi itu bisa mengurangi pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan yang telah banyak berinvestasi dalam vaksin.
"Ini jelas dapat mengurangi potensi pendapatan yang diharapkan beberapa dari perusahaan-perusahaan ini dari melisensikan paten mereka", kata Neil Wilson, seperti dilansir Kabar Besuki dari Reuters.
Saham Pfizer, Moderna, Novavax (NVAX.O) dan AS dari BioNTech semuanya turun antara 2 persen dan 6 persen sebelum bel. Saham BioNTech yang terdaftar di Frankfurt turun sebanyak 19 persen dan turun 13 persen pada 1029 GMT.
Saham farmasi juga melemah di tempat lain, dengan Curevac Jerman (5CV.DE), yang telah meminta persetujuan untuk vaksin Covid-19, jatuh sebanyak 15 persen.