Direktur Jenderal WHO Peringatkan Tahun Kedua Pandemi Covid-19 Jauh Lebih Mematikan

- 15 Mei 2021, 18:11 WIB
WHO
WHO /PR Pangandaran

KABAR BESUKI - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan, tahun kedua pandemi pada 2022 lebih berbahaya dari sebelumnya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendorong negara-negara kaya untuk mendonasikan vaksin Covid-19 ketimbang memvaksinasi kelompok anak dan remaja.

"Kita melihat kalau tahun kedua pandemi ini jauh lebih mematikan dari tahun pertama," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Kabar Besuki dari AFP, Jumat, 14 Mei 2021.

Baca Juga: Video Viral Babi Lagi Rebahan Santai di Ranjang, Warga Menduga Hewan Jadi-jadian atau Babi Ngepet

Melalui pernyataan ini, Ghebreyesus mendorong negara-negara kaya untuk mendonasikan vaksin Covid-19 ketimbang memvaksinasi kelompok anak dan remaja.

Pesan lain yang disampaikan oleh WHO adalah untuk berbagi vaksin Corona, terutama untuk negara miskin. Karenanya, WHO menyarankan untuk menunda vaksinasi pada anak.

"Saya paham kenapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak dan remaja, tetapi saat ini saya dorong mereka untuk mempertimbangkan dan menyumbangkan vaksinnya ke COVAX," pesan Tedros.

Baca Juga: Nissa Sabyan Ucapan Minal Aidin Walfaidzin, Warganet: Semoga Kalian Dicintai oleh Pria yang Benar-benar Tulus

Di Jepang, status darurat Covid-19 diperluas ke 3 wilayah baru-baru ini. Sementara itu petisi untuk menunda olimpiade, sedianya digelar Juli, telah ditandatangani lebih dari 350 ribu orang.

Ketiga wilayah perluasan status darurat adalah Hiroshima, Okayama, dan Hokkaido. Status darurat akan berlaku hingga akhir Mei.

Tedros menyebut pandemi kian parah di tahun kedua sejalan dengan kondisi di India, negara yang menjadi kekhawatiran besar WHO. 

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan bahwa negaranya memang sedang dalam masa gawat Covid-19. Menurutnya, tingkat penularan paling parah terjadi di desa.

Baca Juga: Rumah Hancur Lebur, 8 dari 10 Orang yang Tewas Terkena Serangan Udara Israel Adalah Anak-Anak

Sebelumnya, Tedros juga sempat menyinggung bahwa jumlah kasus Covid-19 dalam sebulan belakangan lebih tinggi lima kali lipat ketimbang lima bulan pertama pandemi.

Tedros bilang kalau situasi di Negeri Bollywood sangat memprihatinkan.

Di India, banyak petugas kesehatan yang menangani pasien Covid-19 yang belum divaksinasi, dan ada pula yang sekarat. Kekurangan dosis yang parah terjadi di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 yang mematikan dan peringatan gelombang ketiga yang akan datang.

Baca Juga: Kurang dari 50 Orang di Dunia Punya Darah Emas, Apa Itu? Ini Ulasannya

"Ini adalah bencana moral yang dapat berdampak besar pada lebih banyak negara berpenghasilan rendah," kata Tedros.

Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memaparkan rencana untuk memulai suntikan vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun sesegera mungkin. 

Dia pun berharap 70% orang dewasa AS akan menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 pada peringatan HUT kemerdekaan AS pada, 4 Juli 2021.

Baca Juga: Kembali Buka Kolom Komentar dan Tulis Ucapan Lebaran, Nissa Sabyan Langung Diserbu Hujatan Warganet

Sejauh ini, AS dan China telah menyuntikkan dosis vaksin tertinggi di dunia. Sedangkan India berada di tempat ketiga.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: AFP


Tags

Terkini

x