Militer Israel Membunuh Seorang Komandan Militan Palestina di Gaza, Meski Ada Seruan Gencatan Senjata

- 18 Mei 2021, 00:30 WIB
Ilustrasi Suasana Konflik Israel dan Palestina
Ilustrasi Suasana Konflik Israel dan Palestina /Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

Bahkan, seorang jenderal Israel mengatakan negaranya dapat melanjutkan pertempuran "selamanya".

Kelompok militan di Gaza juga tidak memberikan tanda bahwa pertempuran akan segera berakhir. Segera setelah kematian Harbeed, Jihad Islam mengatakan telah menembakkan roket ke kota pesisir Ashdod di Israel, dan polisi Israel mengatakan tiga orang terluka.

Baca Juga: Konflik Israel dan Palestina Sudah Berjalan 100 Tahun Lebih, Berikut Kisah Awal Mulanya

Setidaknya tiga warga Palestina juga tewas oleh serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Kota Gaza berdasarkan laporan dari seorang petugas medis pasca serangan yang terjadi pada Minggu, 16 Mei 2021 malam.

Militer Israel mengatakan militan Gaza telah menembakkan sekitar 60 roket ke kota-kota Israel dalam semalam, turun dari 120 dan 200 dua malam sebelumnya.

"Anak-anak saya tidak bisa tidur sepanjang malam bahkan setelah gelombang pemboman intensif berhenti," kata Umm Naeem, seorang ibu berusia 50 tahun dari lima anak saat berbelanja roti di sekitar Gaza.

"Apa yang terjadi pada kami terlalu berlebihan, tetapi Yerusalem layak mendapatkan semua pengorbanan," ujarnya.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Menentang PBB dan Akan Menyerang Hamas Sekaligus Palestina dengan Kekuatan Penuh

Diketahui, militer Israel juga telah melakukan pengeboman pada terowongan bawah tanah sepanjang 15 km (sembilan mil) yang digunakan oleh Hamas setelah militan Palestina menembakkan roket dari Gaza ke kota Beersheba dan Ashkelon di Israel.

Sembilan tempat tinggal milik komandan Hamas berpangkat tinggi di Gaza juga dilaporkan terkena serangan bom tersebut.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: REUTERS


Terkini