Konflik Israel Palestina Belum Berakhir, Banyak Anak yang Kehilangan Orang Tua Akibat Pengeboman di Gaza

- 19 Mei 2021, 16:34 WIB
Ilustrasi banyak rumah runtuh
Ilustrasi banyak rumah runtuh /Levi Meir Clancy/Unsplash/

Dia mengatakan militer sedang menganalisis apa yang terjadi dan “mencoba untuk mengkalibrasi ulang” persenjataannya untuk mencegah terulangnya kembali.

Dia mengatakan kampanye pemboman yang menargetkan jaringan terowongan akan diperluas ke lebih banyak wilayah di Gaza dan militer berusaha bila memungkinkan untuk menyerang terowongan di bawah jalan daripada di bawah rumah.

Israel dan Hamas telah berperang dalam konflik serupa pada tahun 2009, 2012, dan 2014, setiap kali menimbulkan kerusakan parah

Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan bahwa 11 anak-anak sejauh ini telah melalui program psiko-sosial untuk membantu menghadapi trauma.

“Ini keempat kalinya bagi banyak dari mereka untuk mengalami” pemboman di sekitar rumah mereka, kata Hozayfa Yazji, manajer lapangan area dewan pengungsi. Dilansir Kabar Besuki melalui laman Channel News Asia.

Baca Juga: Konflik di Jalur Gaza Semakin Memanas, Mesir Diminta untuk Menengahi Pertempuran Israel dan Palestina

Para orang tua di Gaza dengan putus asa mencoba menenangkan anak-anak mereka yang ketakutan, saat bom turun, memberi tahu anak-anaknya bahwa itu hanya kembang api.

“Kekerasan tentu saja akan mempengaruhi psikologi anak-anak ini,” katanya.

Dewan pengungsi bekerja dengan 118 sekolah di Gaza, menjangkau lebih dari 75.000 siswa melalui Program Pembelajaran yang Lebih Baik. Program tersebut melatih para guru untuk menangani anak-anak yang mengalami trauma dan menyelenggarakan latihan yang menyenangkan untuk menghilangkan stres. Ia juga melakukan pemeriksaan rumah pada anak-anak untuk memberikan bantuan.

Baca Juga: Israel Disebut Sebenarnya Takut dengan Orang Jawa? Cak Nun Beberkan Buktinya!

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini