KABAR BESUKI - Menurut pejabat kesehatan Gaza, setidaknya 63 anak termasuk di antara 217 warga Palestina yang telah tewas di Gaza sejak konflik terbaru antara Israel dan Hamas dimulai pada 10 Mei 2021. Di pihak Israel, 12 orang telah terbunuh oleh roket Hamas, termasuk bocah berusia 5 tahun.
Israel mengatakan pihaknya melakukan segala cara untuk mencegah korban sipil, termasuk mengeluarkan peringatan bagi orang-orang untuk mengevakuasi bangunan yang akan diserang. Ketika Hamas telah menembakkan ratusan roket ke Israel, sebagian besar dicegat oleh pertahanan anti-rudal, militer Israel telah menggempur ratusan situs di Gaza.
Anak-anak menjadi trauma ekstensif dalam korban pemboman Israel di Jalur Gaza. Bagi sebagian orang, itu adalah trauma yang telah mereka lihat berulang kali sepanjang hidup mereka yang singkat.
Ini adalah keempat kalinya dalam 12 tahun para penguasa Israel dan Hamas di Gaza berperang.
Serangan hari Minggu itu menargetkan terowongan Hamas yang berada di bawah Kota Gaza, kata militer Israel. Pesawat-pesawat tempur itu menghantam Jalan al-Wahda, salah satu jalan komersial tersibuk di kota itu.
Tiga bangunan runtuh, dan beberapa orang dari setidaknya tiga keluarga tewas. Secara keseluruhan 42 orang meninggal, termasuk 10 anak dan 16 wanita.
Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara militer Israel, menyebut situasi yang menyebabkan kematian itu tidak normal. Dia mengatakan di satu lokasi serangan udara menyebabkan sebuah terowongan runtuh, merobohkan rumah-rumah bersamanya, dan itu menyebabkan sejumlah besar korban warga sipil, yang bukan tujuan.
Baca Juga: Buat Video Hina Palestina di Media Sosial, Pelajar Bengkulu Dikeluarkan dari Sekolah