Bom Meledak Pada Demonstrasi Pro Palestina di Pakistan, Setidaknya Melukai 13 Orang dan Enam Tewas

- 21 Mei 2021, 19:30 WIB
Foto ilustrasi ledakan
Foto ilustrasi ledakan /DeSa81//pixabay/

KABAR BESUKI – Ledakan bom menewaskan enam orang pada hari Jumat, 21 Mei 2021 pasa sebuah unjuk rasa pro-Palestina di Pakistan barat daya dan melukai 13 lainnya.

Menurut polisi daerah setempat, salah satu korban pada ledakan tersebut juga terdapat pemimpin partai agama garis keras yang menyelenggarakan acara tersebut, tetapi tidak ada klaim dari pihak yang bertanggung jawab langsung.

Acara demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh sekelompok partai Jamiat Ulema-e-Islam itu diadakan untuk mendukung warga Palestina di tengah pertempuran baru-baru ini antara militer Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama 11 hari terakhir.

Baca Juga: Boikot Produk Israel Diserukan, Ketua AMPP: Kami Mendesak Pemerintah Indonesia Agar Terlibat Secara Langsung

Seperti yang diketahui, gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina disepakati pada Kamis, 20 Mei 2021. Setelah 10 hari, Israel dan Hamas saling serang antara kedua belah pihak telah menewaskan setidaknya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, sementara di pihak Israel, 12 orang tewas.

Sementara itu, dikutip Kabar Besuki dari Reuters, bom sepeda motor itu meledak ketika orang-orang bubar di akhir unjuk rasa yang diadakan di kota Chaman dekat perbatasan Afghanistan di provinsi Balochistan. Hal tersebut disampaikan oleh kepala polisi wilayah itu, Jafar Khan.

Dia menambahkan bahwa pemboman itu juga melukai Maulana Abdul Qadir Luni, seorang ulama dan pemimpin partai agama, yang memiliki sejarah mendukung militan Taliban Afghanistan.

Baca Juga: Cek Saldo dan Tarik Tunai untuk BNI, BRI, Mandiri, & BTN Dikenakan Biaya per 1 Juni, Ini Daftar Harganya

Provinsi kaya mineral itu berbatasan langsung dengan Iran dan Afghanistan telah lama dikejutkan oleh pemberontakan nasionalis yang mencari bagian lebih besar dalam keuntungan dari eksploitasi sumber daya regional.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x