“Apa yang bisa Anda lakukan kalau Hamas menentang semua solusi politik? Saya harap, kami bisa berdamai dengan warga Palestina, tetapi hal itu tidak akan terjadi dengan Hamas,” kata Mark Regev dengan tegas.
Sementara itu, Kepala Urusan Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan Hamas memenangkan pertempuran selama 11 hari itu.
Ismail Haniyeh mengklaim bahwa akhir konflik dengan Israel kali ini merupakan "lompatan besar dalam sejarah konflik mereka dengan musuh."
“Perang ini meruntuhkan ilusi untuk negosiasi,” tutur Ismail Haniyeh, sembari menyebut bahwa perlawanan yang dilakukan Hamas merupakan ‘pilihan strategi terbaik’ untuk kemerdekaan.
“Kami sebagai sebuah gerakan dan pemimpin pergerakan, bersama orang-orang baik bangsa ini dan seluruh dunia, akan membangun Gaza kembali,” imbuhnya.
Diketahui bahwa Israel, Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat lainnya telah memasukkan Hamas dalam daftar organisasi teroris dan tidak mau bernegosiasi dengan mereka.
Saat ini, Hamas hampir sepenuhnya menguasai Jalur Gaza, sedangkan Otoritas Palestina masih diakui oleh kelompok Fatah.***