Keluarga dan Pendukung Berkumpul di AS, Peringatan Kematian yang Memicu Perhitungan Ketidakadilan Rasial

- 24 Mei 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi kumpulan pengunjuk rasa
Ilustrasi kumpulan pengunjuk rasa /Sushil Nash/Unsplash

“Saya akan berdiri dan menjadi suara untuknya,” katanya. “Saya akan berdiri dan menjadi perubahan untuknya”.

Kematian Floyd memicu protes terhadap ketidakadilan rasial di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

Veteran juru kampanye Pendeta Al Sharpton mengatakan kepada orang banyak bahwa pembunuhan Floyd adalah “salah satu aib terbesar dalam sejarah Amerika”.

“Apa yang terjadi pada George Floyd, dan juga banyak orang lainnya, mendorong perubahan tidak hanya di seluruh Amerika tetapi di dunia,” katanya.

Baca Juga: Dibuat Takjub dengan Kemampuan Nge-Rap Vicky Prasetyo, Netizen: Bagusan Dia daripada Young Lex

“Mereka berpikir bahwa mereka bisa lolos begitu saja, dan Anda pergi ke jalan, hitam dan putih, tua dan muda, di tengah pandemic” untuk menyerukan keadilan, kata Sharpton.

“Penting untuk muncul mewakili keluarga Floyd dan ketidakadilan yang terus menyebar di masyarakat,” kata Lenora McFarthing, 67 tahun, dari St Paul, Minnesota, pensiunan direktur dari AT&T Wireless.

“Anda tidak bisa hanya duduk di rumah dan menonton TV dan tweet dan pergi ke media sosial,” katanya. “Anda harus terlihat. Orang-orang mengharapkan perubahan”.

Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap dan Terawang Gempa yang Terjadi di Blitar: Kadang Vision hanya Gambaran yang Sangat Abstrak

Frustrasi telah memuncak di Minneapolis atas meningkatnya kekerasan di kota.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah