Korea Utara Pernah Bantu Palestina Melawan Israel, Pernah Pinjamkan 20 Pilot untuk Melawan Zionis

- 3 Juni 2021, 09:51 WIB
Perdamaian tangan bendera Korea Utara
Perdamaian tangan bendera Korea Utara /David_Peterson/free-photos/Pixabay

KABAR BESUKI - Siapa pun tentunya akan mengecam tindakan Korea Utara (Korut) yang senang meluncurkan rudal dalam rangka uji coba senjata.

Terlebih-lebih orang-orang Barat yang selalu mengecam tindakan Korea Utara tersebut.

Tak heran, karena Barat begitu paranoid dengan Kim Jong Un dkk yang selalu menentang sega bentuk kapitalis Amerika cs di dunia.

Baca Juga: China Laporkan Kasus Pertama Virus Flu Burung Jenis H10N3, Virus Patogen Rendah atau Lebih Ringan

Untuk menakut-nakuti saudara tuanya, Korea Selatan (Korsel), yang didukung oleh Amerika, Korut bahkan tak segan melakukan provokasi militer di Laut Kuning.

Dilansir Kabar Besuki dari Instagram @ceritafakta, siapa sangka, di balik sikap jahatnya, Korea Utara ternyata amat membenci negara Israel yang dianggap sewenang-wenang terhadap Palestina.

Rasa jengkel Korut bahkan diwujudnyatakan dengan mengirim pilot tempur untuk memerangi negari Zionis tersebut.

Baca Juga: Jangan Mencuci Daging Sebelum Dimasak atau Dibekukan Karena Akan Berisiko Terjadi Hal Ini

Ini terjadi saat tahun 1973, ketika di Timur Tengah pecah perang Yom Kippur.

Terjadi kekurangan pilot tempur terlatih pada koalisi Arab lawan Israel dalam Yom Kippur, yang bisa mengawaki jet tempur MiG-21 Fishbed.

Koalisi Arab kebingungan menghadapi keadaan tersebut. Tiba-tiba saja datang tawaran dari Korut untuk ‘meminjamkan’ pilot tempurnya sebanyak 20 personel  kepada Koalisi Arab untuk berperang melawan Israel.

Bukan main girangnya Koalisi Arab, apalagi pilot-pilot yang dikirim Korut tersebut amat terlatih mengawaki MiG-21 dan sudah mengantongi 2.000 jam terbang.

Baca Juga: Manfaat Menikah untuk Kesehatan yang Harus Anda Ketahui, Bisa Memperpanjang Umur Lho!

Tanpa perlu menunggu lama, tentu saja para pilot Korut itu langsung diterjunkan ke kancah pertempuran melawan pilot Israel yang mengemudikan F-4 Phantom.

Terjadilah duel udara pertama antara pilot Korea Utara dan Israel di atas sektor Teluk Suez pada 6 Oktober 1973.

Ketika itu dua pesawat F-4 Phantom Israel hendak kembali ke pangkalan karena bahan bakarnya menipis setelah melakukan patroli udara. Mereka disergap oleh dua MiG-21.

Tentu saja, lantaran dalam keadaan kurang siap, kedua F-4 Phantom Israel itu kelabakan dengan kedatangan MiG.

Namun, dogfight udara masih bisa diupayakan oleh para pilot Israel  yang sempat keheranan kenapa MiG Koalisi Arab saat itu amat garang menghadapi mereka, tidak seperti biasanya.

Hanya mencoba untuk melumpuhkna satu MiG-21 Koalisi Arab, F-4 Israel menembakkan 3 rudal air to air AIM-9 Sidewinder.

Baca Juga: Jangan Mencuci Daging Sebelum Dimasak atau Dibekukan Karena Akan Berisiko Terjadi Hal Ini

Sayangnya, ketiga rudal itu hanya meledak di dekat MiG-21 tanpa bisa menjatuhkannya.

Kedua F-4 Phantom yang menyadari bahwa lawan mereka lebih piawai menerbangkan pesawat, mereka pun tancap gas kabur ke pangkalan agar nantinya mendapat bantuan dari Artileri Pertahanan Udara Israel.

Mungkin karena bahan bakar juga mulai menipis, MiG-21 pun tak mengejar F-4 Israel  lagi.

Baca Juga: Makan Chocochips Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Lho, Bisa Cegah Risiko Gagal Jantung

Beberapa saat kemudian, para pilot Israel  menyadari bahwa MiG-21 Koalisi Arab yang mereka hadapi tadi diawaki oleh pilot Korut yang amat terampil menunggangi pesawat buatan Soviet.

Tak salah lagi, pilot-pilot Korut dan Vietnam Utara memang dikenal sinting dan ugal-ugalan ketika mengoperasikan pesawat tempur MiG-21 dan MiG-17 Fresco.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @ceritafakta


Tags

Terkini