Pasukan Myanmar Bentrok dengan Penduduk Desa di Wilayah Delta, dan 20 orang Dikabarkan Tewas

- 6 Juni 2021, 07:30 WIB
ilustrasi Penduduk Myanmar
ilustrasi Penduduk Myanmar /Chris Dale/Stringer

Khit Thit Media dan Delta News Agency mengatakan 20 warga sipil tewas dan lebih banyak lagi yang terluka. Mereka mengatakan penduduk desa telah mencoba melawan dengan ketapel setelah tentara menyerang penduduk dalam apa yang mereka katakan sebagai pencarian senjata.

Televisi pemerintah MRTV mengatakan pasukan keamanan diserang dengan senapan angin dan anak panah. Setelah baku tembak, mayat tiga penyerang telah ditemukan, katanya.

Jika dikonfirmasi, jumlah korban yang diberikan oleh media lokal akan menjadi yang tertinggi dalam satu hari dalam hampir dua bulan. Sekitar 845 orang sebelumnya telah dibunuh oleh tentara dan polisi sejak kudeta 1 Februari, menurut sebuah kelompok aktivis. Junta membantah angka itu.

Baca Juga: Membunyikan Leher Ternyata Mempunyai Dampak Negatif Mulai dari Stroke Hingga Kematian

Itu adalah beberapa kekerasan terburuk sejak kudeta di wilayah Ayeyarwady, sebuah daerah penanaman padi penting yang memiliki populasi besar dari kedua kelompok etnis mayoritas Bamar, dari mana sebagian besar tentara diambil, dan minoritas Karen.

Sejak kudeta, konflik telah berkobar di daerah perbatasan di mana sekitar dua lusin tentara etnis telah melancarkan pemberontakan selama beberapa dekade. Junta juga menghadapi protes harian dan pemogokan yang melumpuhkan.

Pasukan Pertahanan Rakyat Shwegu anti-junta mengatakan telah menyerang sebuah kantor polisi di Shwegu utara pada Jumat malam bersama dengan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Catalunya 2021: Fabio Quartararo Raih Pole Position Kelima Kalinya Sepanjang Musim

Di Myanmar timur, MBPDF (Pasukan Pertahanan Rakyat Mobye) mengatakan telah bentrok dengan tentara pada hari Jumat dan empat "tentara teroris" telah tewas.

Meskipun terjadi gejolak, tentara Myanmar telah menunjukkan sedikit tanda-tanda mengindahkan seruan dari lawan-lawannya untuk melepaskan cengkeramannya. Minggu ini, junta menerima tamu asing pertama yang terkenal kepala Komite Internasional Palang Merah dan dua utusan ASEAN.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini