Dibawah Pemerintahan Koalisi Baru, Israel Kembali Menyerang Gaza Akibat Balon Pembakar di Israel Selatan

- 16 Juni 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi pemadam kebakaran dan api yang sedang menyulut/
Ilustrasi pemadam kebakaran dan api yang sedang menyulut/ /Arny Mogensen/Unsplash

Petugas pemadam kebakaran setempat mengatakan balon pembakar menyebabkan sekitar 20 kebakaran di Israel selatan.

Dilansir Kabar Besuki memalui laman CNA, kekerasan tersebut menandai gejolak besar antara Israel dan militan Palestina sejak gencatan senjata diberlakukan pada Mei, mengakhiri 11 hari pertempuran sengit yang menewaskan 260 warga Palestina, menurut otoritas Gaza, dan 13 orang di Israel, polisi dan tentara di sana.

Baca Juga: Narasi Pandemi Gagal Diatasi Akibat Kesalahan Pemerintah yang Korupsi dan Diskriminatif, Luhut Jadi Sorotan

Di Yerusalem timur yang dianeksasi, lebih dari seribu orang turun ke jalan dalam pawai yang tertunda dan kontroversial oleh aktivis nasionalis dan sayap kanan.

AS dan PBB telah menyerukan untuk menahan diri sebelum pawai, yang telah disetujui oleh pemerintahan baru Bennett.

Dengan ketegangan yang tinggi, polisi Israel dikerahkan dalam jumlah besar, memblokir jalan dan menembakkan granat kejut dan peluru berujung busa untuk menyingkirkan warga Palestina dari rute utama.

Petugas medis mengatakan 33 warga Palestina terluka dan polisi mengatakan dua petugas terluka dan 17 orang ditangkap.

Baca Juga: Fakta Unik Terkait Rongga pada Tongkat Lollipop, Mengapa Terdapat Lubang Dikedua Ujungnya?

Demonstrasi tersebut memicu protes di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memicu teguran dan peringatan dari sekutu Israel.

Apa yang disebut March of the Flags merayakan ulang tahun "penyatuan kembali" kota itu setelah Israel merebut Yerusalem timur dari Yordania pada tahun 1967 dan mencaploknya, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah