Dibawah Pemerintahan Koalisi Baru, Israel Kembali Menyerang Gaza Akibat Balon Pembakar di Israel Selatan

- 16 Juni 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi pemadam kebakaran dan api yang sedang menyulut/
Ilustrasi pemadam kebakaran dan api yang sedang menyulut/ /Arny Mogensen/Unsplash

Demonstrasi Selasa awalnya dijadwalkan pada awal Mei tetapi dibatalkan dua kali di tengah penentangan polisi dan ancaman dari Hamas, kelompok Islam yang mengendalikan kantong Palestina di Gaza.

Baca Juga: Mutasi Covid-19 Varian Delta India Ditemukan di Bangkalan, Pemprov Jatim Sigap Memutus Mata Rantai Penyebaran

Kerumunan sebagian besar pria religius muda bernyanyi, menari dan mengibarkan bendera di pintu masuk Gerbang Damaskus ke Kota Tua yang dibersihkan dari kerumunan orang Palestina yang biasa.

Beberapa meneriakkan “Matilah orang Arab” sebelum yang lain menenangkan mereka.

Pawai datang hanya dua hari setelah Netanyahu digulingkan setelah 12 tahun berturut-turut berkuasa, digulingkan oleh koalisi ideologis yang terbagi termasuk, untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, sebuah partai Arab.

Baca Juga: Cara Ampuh Turunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat dan Olahraga Berat, Hanya dengan Pijat Salah Satunya

Bennett sendiri adalah seorang nasionalis Yahudi tetapi sekutu Netanyahu menuduh perdana menteri baru itu berkhianat karena bersekutu dengan orang-orang Arab dan kaum kiri.

Beberapa demonstran pada Selasa membawa spanduk bertuliskan “Bennett si pembohong”.

Yair Lapid, arsitek pemerintahan baru, mencuit bahwa dia yakin pawai itu harus diizinkan tetapi tidak dapat dibayangkan bagaimana Anda dapat memegang bendera Israel dan berteriak, 'Matilah orang Arab' pada saat yang sama.

Mansour Abbas, yang memiliki empat kursi partai Raam Islam sangat penting bagi koalisi, menyebut pawai hari Selasa sebagai provokasi yang seharusnya dibatalkan.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNA


Tags

Terkini