Kasus Demam Berdarah Turun Drastis di Beberapa Negara Asia Tenggara, Ahli Mempertanyakan Hal Tersebut

- 23 Juni 2021, 18:10 WIB
Ilustrasi wanita yang sedang mengenakan masker/
Ilustrasi wanita yang sedang mengenakan masker/ /Engin Akyurt/Unsplash/

KABAR BESUKI - Laporan yang kurang dari sistem medis saat situasi sosial mengalami peraturan ketat menjelaskan banyak negara Asia Tenggara telah mencatat kasus demam berdarah yang jauh lebih sedikit pada tahun 2021 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kata para ahli.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa beberapa negara menikmati situasi demam berdarah yang jauh lebih baik tahun ini, termasuk Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Kamboja, dan Laos.

Di Malaysia, jumlah kasus hingga 3 Juni 2021 adalah 11.100 dibandingkan dengan 45.088 pada tahun sebelumnya, penurunan 75 persen. Di Indonesia, penurunannya bahkan lebih dramatis, turun dari 64.251 menjadi kurang dari 10.000 pada periode yang sama. Dilansir Kabar Besuki dari laman CNA.

Baca Juga: Virus Covid-19 Muncul Semakin Ganas, Said Aqil: Negara Tak Mampu Hanya Impor Saja Itu Lah Negara yang Kalah

Situasi demam berdarah di Thailand dengan penurunan 82 persen, Laos penurunan 76 persen dan Kamboja penurunan 72 persen juga mengalami perbaikan, sementara jumlah di Filipina turun lebih dari setengah dibandingkan tahun lalu. 

Negara-negara lain, termasuk Singapura dan Vietnam mengalami kasus demam berdarah setara dengan ekspektasi musiman, menurut WHO.

Demam berdarah adalah penyakit yang berpotensi mematikan yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi.

Baca Juga: Menimbulkan Pertanyaan Terhadap Peluncuran Vaksin di India, Pemerintah Mengatakan Delta Menjadi Perhatian

Populasi nyamuk ini biasanya meningkat pesat pada periode musim hujan, karena kelembaban, suhu dan curah hujan meningkat. Penderita akan mengalami gejala nyeri otot dan sendi yang terkait.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNA


Tags

Terkini

x