Warga Korea Utara Tampak Sakit Hati Ketika Melihat Kim Jong Un Seperti Ini

- 28 Juni 2021, 18:37 WIB
Warga Korea Utara Tampak Sakit Hati Ketika Melihat Kim Jong Un Seperti Ini
Warga Korea Utara Tampak Sakit Hati Ketika Melihat Kim Jong Un Seperti Ini /tangkapan layar/KRT TV/REUTERS/

KABAR BESUKI - Penyebutan yang jarang terjadi di media pemerintah Korea Utara tentang kesehatan pemimpin Kim Jong Un dapat dimaksudkan untuk mencegah spekulasi simpang siur.

Media pemerintah yang dikontrol ketat pada hari Jumat 25 Juni 2021 mengutip seorang warga Pyongyang yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa semua orang di Korea Utara patah hati setelah melihat gambar Kim tampak "kurus".

Ketika Kim muncul kembali di media pemerintah pada awal Juni setelah tidak terlihat di depan umum selama hampir sebulan.

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, para analis mengatakan di sekitar pergelangan tangan Kim Jong Un tampaknya lebih ramping, memicu spekulasi mengenai kesehatan seorang pemimpin nomor satu di Korea Utara.

Baca Juga: Kim Jong Un Makin Kurus Hingga Bikin Warga Korea Utara Khawatir

"Jika pengamat luar mengetahui perubahan penampilan Kim, Anda bisa bertaruh bahwa rakyat Korea Utara juga menyadarinya, dan mungkin saja lebih peka," kata Christopher Green, spesialis Korea di Universitas Leiden di Belanda.

Menurut Jenny Town, direktur proyek 38 North yang berbasis di AS, tidak jelas apakah penurunan berat badan Kim disebabkan oleh penyakit, atau apakah dia memutuskan bahwa sudah waktunya untuk menjadi bugar, dan niat di balik liputan media pemerintah tidak diketahui.

"Agak aneh bahwa mereka akan menampilkan (Kim Jong Un) ke publik dengan pakaian yang terasa longgar, atau mungkin karena ‘engel’ kamera yang menampakkan penurunan berat badannya," katanya.

Baca Juga: Korea Utara Eksekusi Mati 10 Warganya Gara-gara Gunakan Ponsel untuk Mengakses Jaringan China

Korea Utara melalui Kim Jong Un telah mengakui situasi pangan sedang "tegang" yang dapat memburuk jika panen tahun ini gagal.

Sehingga memperburuk masalah ekonomi di tengah pembatasan perbatasan yang diberlakukan dan pembatasan pergerakan yang telah memperlambat perdagangan.

"Alasan yang paling mungkin mereka akan menyebutkan penurunan berat badannya dengan cara ini, menurut pendapat saya, terkait dengan tindakan perbatasan terkait Covdi-19 yang sedang berlangsung," kata Chad O'Carroll, CEO Grup Risiko Korea yang berbasis di Seoul.

Baca Juga: Peneliti Oxford Ungkap Suntikan Dosis Ketiga Vaksin AstraZeneca Menghasilkan Respon Kekebalan yang Kuat

Chad menyimpulkan bahwa kemungkinan terkait adanya ketegangan pangan berdampak pada pemerintahan Kim Jong Un juga.

"Terlepas dari motivasi penurunan berat badan Kim yang cepat, tampaknya ada nilai propaganda dalam menunjukkan bahwa bahkan pemimpin Korea Utara mengalami kekurangan pangan yang sama yang melanda negara saat ini,” lanjutnya.

Rezim mungkin bermaksud dari awal untuk menekankan fakta bahwa Kim bekerja keras untuk rakyat pada saat kesulitan yang meluas, atau pesannya mungkin merupakan konsekuensi yang tidak diinginkan dari penampilan Kim yang tak terhindarkan, kata Green.

"Yang penting adalah bahwa rezim Korea Utara akan menerima kabar dari banyak, banyak, banyak informan bahwa kondisi Kim adalah bahan pembicaraan di antara orang-orang biasa," katanya.

Baca Juga: Lembaga Malaysia Menunjuk Ahli Bedah Kosmetik Terduga Kasus Malpraktek Sebagai Penasihat Inovasi Covid-19

Dengan rencana suksesi yang tidak jelas, penurunan kesehatan Kim yang tiba-tiba dapat membuat sistem kepemimpinan turun-temurun Korea Utara yang telah berusia 76 tahun menjadi kacau.

"Ini adalah penurunan berat badan yang besar, dan kesehatannya penting untuk fungsi dan nasib negara, itulah sebabnya orang-orang mengawasi ini dengan cermat," kata Town of 38 North.***

 

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini