Taliban Secara Bertahap Akan Memperlihatkan Kepemimpinannya Kepada Dunia Berdasarkan Hukum Agama Syariah

- 18 Agustus 2021, 21:07 WIB
Perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar dan "akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam
Perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar dan "akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam /Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid/

"Perlahan, secara bertahap, dunia akan melihat semua pemimpin kami. Tidak akan ada bayangan kerahasiaan " kata pejabat senior Taliban.

Diketahui ribuan warga Afghanistan, banyak dari mereka yang membantu pasukan AS selama dua dekade, dan sangat ingin meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Dikenal Kuat dan Mengerikan, Inilah Alasan Taliban Tidak Bantu Palestina Saat Perang dengan Israel

Menurut pejabat Barat, sekitar 5.000 diplomat, staf keamanan, pekerja bantuan dan warga Afghanistan telah dievakuasi dari Kabul dalam 24 jam terakhir.

“Evakuasi yang dilakukan angkatan militer akan berlanjut sepanjang waktu dan membersihkan kekacauan ini merupakan sebuah tantangan. Ini benar-benar sibuk dan kacau,” kata pejabat Barat.

Taliban mengadakan jumpa pers pertama mereka sejak mereka kembali ke Kabul pada hari Selasa 17 Agustus 2021, menunjukkan bahwa mereka akan memberlakukan undang-undang mereka dengan lebih lembut daripada selama pemerintahan mereka yang keras tahun 1996-2001.

Baca Juga: Palestina Senang Karena Taliban Berhasil Kudeta Afghanistan: Permulaan Hancurnya Semua Kekuatan Zalim

"Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal. Perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar dan akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara utama Taliban.

Selama pemerintahan mereka, juga dipandu oleh hukum agama syariah, perempuan dilarang bekerja, anak perempuan tidak diizinkan pergi ke sekolah dan perempuan harus mengenakan burqa yang menutup semua untuk pergi keluar dan hanya jika ditemani oleh kerabat laki-laki.***

Halaman:

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Reuters


Tags

Terkini