Network
KABAR BESUKI - Imbas dari penguasaan Afghanistan oleh Taliban benar-benar dirasakan oleh negara di seluruh dunia.
Mereka berbondong-bondong mengevaluasi warganya yang tinggal di Afghanistan.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube TvOneNews, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan pasukan AS mungkin tinggal di Afghanistan melampaui batas waktu penarikannya.
Hal tersebut terjadi karena pejuang Taliban bersenjata menahan para pengungsi yang putus asa untuk mencapai bandara Kabul.
Bideng ingin pasukan AS keluar pada akhir bulan ini, tetapi hingga 15.000 warga Amerika Serikat masih terdampar di negara tersebut.
Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada saat konferensi di Gedung Putih pada hari Jumat waktu setempat.
Pemerintah asing pun meningkatkan pengangkutan udara untuk warga negara Barat dan Afghanistan yang bekerja dengan mereka.
Presiden AS mengatakan antara 10.000 dan 15.000 orang Amerika perlu dievakuasi, bersama dengan 50.000 hingga 65.000 warga Afghanistan seperti mantan penerjemah untuk militer Amerika.
Pentagon mengatakan kepada wartawan 5.000 orang telah dievakuasi dari Kabul dan mereka bertujuan untuk memperluas pengangkutan udara menjadi 9.000 orang per hari.
Hanya butuh beberapa hari bagi Taliban untuk menguasai Afganistan, merebut wilayah yang belum mereka kendalikan, dan bahkan menguasai ibu kota provinsi utama nyaris tanpa perlawanan.
Baca Juga: Negara Finlandia Terapkan Tilang Progresif Sesuai dengan Pendapatan Pelanggar Lalu Lintas
Kaburnya Presiden Afghanistan juga menjadi pengaruh penting Taliban bisa menguasai seluruh wilayah strategis di Afghanistan.
Para masyarakat kecewa akan kaburnya presiden mereka yang dinilai takut menghadapi kekuatan dari taliban.***
