Ekspedisi Gagal Naik Balon Hidrogen ke Kutub Utara, Naas Mayat Ditemukan 33 Tahun Kemudian

- 21 Agustus 2021, 17:48 WIB
Ilustrasi Ekspedisi Gagal Naik Balon Hidrogen ke Kutub Utara, Naas Mayat Ditemukan 33 Tahun Kemudian
Ilustrasi Ekspedisi Gagal Naik Balon Hidrogen ke Kutub Utara, Naas Mayat Ditemukan 33 Tahun Kemudian /@travelingagies
KABAR BESUKI - Kutub utara merupakan titik paling utara ujung bumi. Di sana merupakan satu-satunya titik yang dilalui oleh garis khayal 90 derajat Lintang Utara. 
 
Kutub Utara juga meliputi Greenland, Kepulauan Svalbard milik Norwegia, negara Islandia, dan juga pulau Novaya Zemlya yang merupakan bagian dari Rusia.
 
Rata-rata suhu di Kutub Utara adalah -40 derajat Celcius pada musim dingin, dan 0 derajat Celcius pada musim panas. 
 
Sedangkan Kutub Selatan menjadi bagian bumi terdingin dengan suhu -60 derajat Celcius di musim dingin dan 28,2 derajat Celcius di musim panas.
 
Wilayah es di Arktik atau Kutub Utara sejatinya lautan beku yang dikelilingi darat. Luasnya 5,4 juta mil persegi dan sering disebut Lingkaran Arktik. 
 
Berbeda dengan Antartika atau Kutub Selatan yang merupakan benua seluas 6 juta mil persegi.

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @seputar.netizen, seorang insinyur asal Swedia, Salomon August Andree, yang pada 1897 memulai ekspedisi gila menuju Kutub Utara dengan menggunakan balon hidrogen.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Dikabarkan Positif Hamil! Atta Halilintar Ngaku Sudah 3 Bulan Lebih Dirahasiakan

Alasannya sederhana, hingga penghujung abad ke-19 itu tak satu pun ilmuwan yang sukses mencapai Kutub Utara lewat jalan darat atau laut. 

Tak hanya berakhir gagal, sebagian besar ilmuwan itu juga harus kehilangan nyawa dalam upaya mencapai cita-cita mereka.

Nah, dalam benak Andree, perjalanan lewat udara tentu tak akan seberat jika dia harus menembus gunung es dan terjangan salju di daratan. 
Maka dari itu, Andree dan dua rekannya berangkat pada Juli 1897 menuju Kutub Utara dengan bayangan sebuah kesuksesan.

Begitu yakinnya Andree akan kesuksesan hingga dia bahkan membawa tuksedo yang akan dikenakan saat dia pulang dari Kutub Utara. Namun, sejarah mencatat hal yang sebaliknya.

Ekspedisi itu gagal setelah balon udara yang dinamai Eagle itu harus mendarat di bongkahan es 480 kilometer dari Kutub Utara.

Andree dan dua rekannya kemudian harus berjalan kaki menuju selatan selama tiga bulan sebelum ketiganya tewas. 
 
Jasad ketiga orang ini lengkap bersama kamera dan buku harian mereka ditemukan 33 tahun kemudian tanpa sengaja oleh para pemburu anjing laut.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @seputar.netizen


Tags

Terkini