Krisis Bahan Bakar Listrik, Warga Lebanon Beralih ke Tenaga Surya untuk Penuhi Kebutuhannya

- 2 September 2021, 12:02 WIB
ilustrasi Krisis Bahan Bakar Listrik, Warga Lebanon Beralih ke Tenaga Surya untuk Penuhi Kebutuhannya
ilustrasi Krisis Bahan Bakar Listrik, Warga Lebanon Beralih ke Tenaga Surya untuk Penuhi Kebutuhannya /PublicDomainPictures/Pixabay/

Di negara yang mendapat sinar matahari sekitar 300 hari per tahun, penduduk kaya mengambil peralatan mahal yang diperlukan untuk mengamankan listrik di luar jaringan yang stabil.

Hal ini bertujuan agar memberi mereka dan keluarga mereka keamanan dan ketenangan

Carla Nassab, petugas program di Program Pembangunan PBB, yang mengerjakan beberapa inisiatif energi alternatif di seluruh Lebanon permintaan tenaga surya merupakan suatu ledakan yang besar di masyarakat.

Baca Juga: Saat Taliban Kuasai Pemerintahan Afghanistan, Musik di Penjuru Negeri Itu Nampak Hening

“Dari perspektif perumahan, ini jelas merupakan ledakan,” katanya dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera, 2 September 2021.

“Tapi boomingnya, bukan hanya perumahan, itu di mana-mana, Industri mencari energi matahari atau apa pun yang benar-benar menyediakan listrik, karena itu menjadi terlalu langka dan menjadi terlalu mahal,” pungkasnya.

Sebuah sistem baru termasuk panel surya, baterai ion, dan inverter surya untuk mengubah daya arus searah yang diambil dari matahari menjadi arus bolak-balik yang dapat disimpan dalam baterai biayanya antara 4.500 sampai 6.000 dollar AS.

Dengan menghabiskan jumlah ini akan memberi rumah penyimpanan daya yang cukup untuk bertahan dari delapan hingga 10 jam setelah matahari terbenam.

Baca Juga: Bandara Arab Saudi Diserang Drone, 8 Orang Tewas

Selain itu alat tersebut akan bertahan hingga 10 tahun sebelum membutuhkan perbaikan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini