KABAR BESUKI – Kebebasan perempuan di Afghanistan yang kini dikuasai Taliban, menjadi sangat amat terbatas dan terkesan seperti dikekang.
Taliban kembali membuat pernyataan kontroversial yang mengklaim bahwa perempuan Afghanistan tidak boleh terlibat dalam urusan pemerintahan seperti menjabat sebagai menteri.
Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa tugas perempuan hanya melahirkan dan mendidik.
Baca Juga: Taliban Klaim Telah Kuasai Panjshir dan Berjanji Segera Bentuk Pemerintahan Baru
Dalam sebuah wawancara di TOLO News Afghanistan yang populer, juru bicara Taliban Syed Zekrullah Hashmi mengatakan pekan lalu bahwa perempuan harus melahirkan dan membesarkan anak.
"Tidak perlu perempuan berada di Kabinet,” kata Syed Zekrullah Hashmi, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari laman apnews.com.
Dia menekankan bahwa tidak penting bagi pemerintah Afghanistan untuk memiliki perempuan di kabinetnya.
Sejauh ini, isi setidaknya 33 anggota kabinet pemerintah Afghanistan diisi oleh pejabat Taliban kawakan tanpa ada perwakilan dari kelompok dan kelompok lain di negara itu, termasuk perempuan.