Sementara itu, kepala Partai Republik sayap kanan di Senat Bruno Retailleau menuding bahwa Macron tidak bijaksana dan terlalu menggunakan Bahasa yang berlebihan.
Baca Juga: Terduga Dua Bandar Narkoba Ditembak Polisi Karena Melawan Saat Ditangkap
“Tidak ada keadaan darurat kesehatan yang membenarkan kata-kata seperti itu,” kata Bruno Retailleau.
“"Emmanuel Macron mengatakan dia telah belajar mencintai orang Prancis, tetapi tampaknya dia sangat suka membenci mereka," imbuhnya.
Analis mengatakan bahwa meskipun bahasa yang dilontarkan Macron dinilai kasar dan dapat memicu reaksi ekstrem, kemungkinan kekerasan dari anti-vaxxers. Namun, pernyataan presiden Macron dinilai mencerminkan perhitungan politik yang cermat.
Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih Prancis semakin frustasi dengan pandemi dan mendukung izin vaksin sebagai cara yang efektif untuk mengakhirinya.***