Ilmuwan Peringatkan Dampak Letusan Tonga Bisa Merusak Lingkungan Selama Bertahun-tahun

- 19 Januari 2022, 14:30 WIB
tangkap layar Ledakan Dahsyat Tonga bisa sebabkan kerusakan lingkungan hingga bertahun-tahun/
tangkap layar Ledakan Dahsyat Tonga bisa sebabkan kerusakan lingkungan hingga bertahun-tahun/ /YouTube/Space Videos/

KABAR BESUKI – Para ilmuwan yang mempelajari citra satelit telah memperingatkan bahwa letusan Gunung Tonga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang  hingga bertahun-tahun.

Kerusakan tersebut dapat menimpa pada terumbu karang, mengikis garis pantai dan mengganggu perikanan.

Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, gunung berapi bawah laut, meletus pada hari Sabtu, 15 Januari 2022 lalu yang memicu peringatan tsunami di seluruh Pasifik.

Baca Juga: Kekuatan Ledakan Gunung Berapi Tonga Disebut Setara 1.000 Bom Nuklir di Hiroshima

Letusan dilaporkan telah melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida, dua gas tersebut yang menciptakan hujan asam ketika berinteraksi dengan air dan oksigen di atmosfer.

Ahli vulkanologi di University of Auckland, Shane Cronin mengatakan bahwa akan kemungkinan terjadinya hujan asam di sekitar wilayah Tonga.

"Kemungkinan akan ada hujan asam di sekitar Tonga untuk beberapa waktu mendatang," ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera, 19 Januari 2022.

Baca Juga: Afghanistan Dilanda Gempa Bumi, Puluhan Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Cronin juga mengatakan bahwa hujan asam dapat menyebabkan kerusakan tanaman yang meluas dan dapat mempengaruhi bahan pokok Tonga seperti talas, jagung, pisang dan sayuran kebun.

“Bergantung pada berapa lama letusan berlangsung, ketahanan pangan dapat dikompromikan,” imbuhnya.

Citra satelit menunjukkan gumpalan menyebar ke barat, yang berarti Tonga dapat terhindar dari hujan asam dengan mengorbankan Fiji.

Kantor urusan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Fiji sedang memantau kualitas udaranya dan telah menyarankan orang-orang untuk menutupi tangki air rumah tangga mereka dan tinggal di dalam rumah jika terjadi hujan.

Baca Juga: Peneliti Jelajahi Dasar Laut Antartika Terkejut, Ternyata Ini yang Mereka Temukan

Abu yang jatuh juga dapat merusak terumbu karang yang sudah terancam sebelum erupsi.

Tom Schils, ahli biologi kelautan di University of Guam mengatakan bahwa area terumbu karang yang luas di daerah yang terkena dampak langsung di Hunga Tonga mungkin terkubur dan tertutup oleh endapan abu vulkanik yang besar.

Sementara itu, lanjutnya, letusan seperti yang terjadi pada hari Sabtu juga melepaskan lebih banyak zat besi ke dalam air, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ganggang biru-hijau dan bunga karang yang semakin merusak terumbu.

Sementara para ilmuwan belum menyelidiki di lapangan, citra satelit yang tersedia menunjukkan selimut abu di darat.

Baca Juga: Amerika Serikat Desak PBB untuk Beri Sanksi yang Lebih Keras Setelah Korea Utara Uji Coba Rudal

Menurut Layanan Geologi Tonga, abu dapat berbahaya bagi kehidupan laut, sehingga nelayan harus menganggap ikan di perairan ini beracun.

Karena sebagian besar orang Tonga bergantung pada laut untuk makanan dan mata pencaharian mereka, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa banyak ikan yang mati atau bermigrasi setelah letusan.

Seorang ahli geologi di Universitas Otago di Selandia Baru, Marco Brenna mengatakan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa melakukan penangkapan di perairan yang sama.

"Ini akan memakan waktu cukup lama sebelum tempat penangkapan ikan yang sama atau baru akan dipulihkan," ujarnya.

Baca Juga: Transplantasi Jantung Babi ke Tubuh Manusia Berhasil Dilakukan di Amerika Serikat, Babak Baru Ilmu Pengetahuan

Setelah letusan, pengukur permukaan laut Tonga mencatat gelombang tsunami 1,19 meter.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x