Sementara itu, Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi memberi tanggapan dengan mengatakan bahwa kematian tersebut adalah tragedi dan menyebut yang terjadi di Turki adalah "propaganda palsu".
“Para migran ini tidak pernah berhasil sampai ke perbatasan. Setiap saran yang mereka lakukan, atau memang didorong kembali ke Turki adalah omong kosong,” kata Mitarachi, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera.
Baca Juga: Harga Perhiasan Hari Kamis 3 Februari 2022: Mulai dari Cincin, Liontin, Hingga Kalung Emas Lengkap
Melansir Kabar Besuki dari Aljazeera, Turki sering menuduh Yunani secara ilegal mendorong kembali para migran dan pencari suaka yang ingin masuk ke Eropa melintasi perbatasan bersama kedua negara dengan berjalan kaki atau dengan perahu.
Namun, Yunani membantah tuduhan bahwa tindakannya melanggar hukum internasional, dan mengatakan sedang melakukan tugasnya untuk melindungi perbatasan negara Uni Eropa.
Uni Eropa telah membuat marah Turki dengan sebagian besar mendukung posisi Yunani.
Tetapi pada hari Rabu, Komisaris Dalam Negeri kelompok itu Ylva Johansson menyatakan kekhawatirannya atas penemuan 12 mayat tersebut.
"Saya baru saja menerima informasi dan saya harus mengatakan bahwa saya sedikit terkejut," katanya, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera
“Kami memiliki menteri Yunani di sini, saya akan membicarakannya dengan dia dan meminta klarifikasi tentang ini. Ini perlu diselidiki tentu saja,”