12 Migran Ditemukan Tewas Membeku dengan Pakaian Minim di Perbatasan Turki-Yunani

- 3 Februari 2022, 13:15 WIB
ilustrasi 12 Mayat Migran Ditemukan dalam Kondisi Membeku di Perbatasan Turki dan Yunani.
ilustrasi 12 Mayat Migran Ditemukan dalam Kondisi Membeku di Perbatasan Turki dan Yunani. /Unsplash/Meg Jerrard/

KABAR BESUKI – Dilaporkan telah ditemukannya mayat 12 orang migran dalam kondisi pakaian yang minim.

Turki dekat perbatasan dengan Yunani dan kondisi mayat dalam keadaan membeku. Melansir Kabar Besuki dari Aljazeera, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu memposting gambar korban yang disensor melalui laman Twitter.

Dalam unggahannya, terlihat mayat-mayat tergeletak di pinggir jalan dekat kota perbatasan barat laut Ipsala dengan beberapa hanya mengenakan celana pendek dan T-shirt meskipun kedinginan.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa 12 orang tersebut adalah bagian dari kelompok yang lebih besar dan didesak untuk kembali oleh Yunani.

“12 dari 22 migran didorong kembali oleh Unit Perbatasan Yunani, telah mati beku,” tulisnya, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera.

Baca Juga: Harga Emas Kembali Naik untuk Edisi Kamis 3 Februari 2022, Antam dan UBS Kompak Naik Rp1000

Iya juga menyebut bahwa pakaian dan sepatu korban telah dilucuti.

Sebagai informasi, suhu di daerah itu bisa turun hingga suhu antara dua dan tiga derajat Celcius pada malam hari di akhir Januari dan awal Februari.

Dia menuduh penjaga perbatasan Yunani berperilaku jahat dan mengatakan Uni Eropa lemah dan tidak manusiawi.

Sementara itu, Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi memberi tanggapan dengan mengatakan bahwa kematian tersebut adalah tragedi dan menyebut yang terjadi di Turki adalah "propaganda palsu".

“Para migran ini tidak pernah berhasil sampai ke perbatasan. Setiap saran yang mereka lakukan, atau memang didorong kembali ke Turki adalah omong kosong,” kata Mitarachi, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera.

Baca Juga: Harga Perhiasan Hari Kamis 3 Februari 2022: Mulai dari Cincin, Liontin, Hingga Kalung Emas Lengkap

Melansir Kabar Besuki dari Aljazeera, Turki sering menuduh Yunani secara ilegal mendorong kembali para migran dan pencari suaka yang ingin masuk ke Eropa melintasi perbatasan bersama kedua negara dengan berjalan kaki atau dengan perahu.

Namun, Yunani membantah tuduhan bahwa tindakannya melanggar hukum internasional, dan mengatakan sedang melakukan tugasnya untuk melindungi perbatasan negara Uni Eropa.

Uni Eropa telah membuat marah Turki dengan sebagian besar mendukung posisi Yunani.

Tetapi pada hari Rabu, Komisaris Dalam Negeri kelompok itu Ylva Johansson menyatakan kekhawatirannya atas penemuan 12 mayat tersebut.

"Saya baru saja menerima informasi dan saya harus mengatakan bahwa saya sedikit terkejut," katanya, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera

Baca Juga: Kamu Lahir di Tanggal Ini? Siap-siap Semua Doa dan Impian Akan Terwujud di Februari 2022, Buruan Cek Disini

“Kami memiliki menteri Yunani di sini, saya akan membicarakannya dengan dia dan meminta klarifikasi tentang ini. Ini perlu diselidiki tentu saja,”

Yunani adalah salah satu rute utama ke Uni Eropa bagi para migran dan pengungsi dari Afrika, Timur Tengah dan sekitarnya.

Kendati demikian, jumlah orang yang mencoba perjalanan tersebut telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Badan pengungsi PBB memperkirakan bahwa lebih dari 2.500 orang tewas atau hilang di laut ketika mereka mencoba mencapai Eropa dari Afrika Utara dan Turki tahun lalu.

Baca Juga: Munarman Dituntut Hukuman Mati Terkait Dugaan Kasus Terorisme, Iwan Sumule: Bukti Hukum Milik Penguasa

Di bawah kesepakatan 2016 yang baru-baru ini diperpanjang, UE memberikan bantuan miliaran dolar kepada Ankara dengan imbalan Turki setuju untuk menampung pengungsi dari Suriah dan negara-negara lain.

Saat ini ada hampir empat juta pengungsi Suriah di Turki, serta sekitar 300.000 warga Afghanistan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah