Tanggapi Isu Islamofobia di India oleh Rezim Modi, Fadli Zon: Bukan Terjadi Baru Kali Ini Saja

- 17 Februari 2022, 09:26 WIB
Tanggapi Isu Islamofobia di India oleh Rezim Modi, Fadli Zon: Bukan Terjadi Baru Kali Ini Saja.
Tanggapi Isu Islamofobia di India oleh Rezim Modi, Fadli Zon: Bukan Terjadi Baru Kali Ini Saja. /Tangkap Layar Twitter.com/@fadlizon

KABAR BESUKI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon turut menanggapi isu islamofobia yang kembali terjadi dan mencuat di India oleh rezim Modi.

Fadli Zon menilai isu islamofobia di India oleh rezim Modi harus disikapi dengan serius oleh masyarakat internasional.

Fadli Zon mengungkapkan bahwa isu islamofobia di India oleh rezim Modi bukan merupakan isu yang terjadi dan mencuat kali ini saja.

"Ada dua catatan penting kenapa islamofobia di India harus disikapi secara serius oleh masyarakat internasional. Pertama, fenomena islamofobia, yg kali ini berbentuk penistaan terhadap Muslimah India, bukan terjadi baru kali ini saja," kicau Fadli Zon sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @fadlizon pada Rabu, 16 Februari 2022 kemarin.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Alasan Isu Islamofobia Terus Dimainkan: Pemerintah Nggak Mampu Lagi Melanjutkan Indonesia

Fadli Zon mencontohkan, indikasi islamofobia yang menjangkiti rezim Modi juga tercermin pada insiden yang terjadi di India pada Agustus 2021 lalu.

Dia menjelaskan, ketika itu seorang tukang becak beragama Islam yang sedang membawa anaknya memperoleh intimidasi dari kelompok Hindu garis keras di kawasan utara Uttar Pardesh.

"Agustus 2021 lalu, misalnya, seorang tukang becak Muslim yg sedang membawa anaknya, dipukuli oleh kelompok Hindu garis keras di negara bagian utara Uttar Pradesh," ujarnya.

Selain itu, pria yang saat ini juga menduduki Komisi I DPR RI ini turut menyoroti insiden main hakim sendiri yang menimpa Munawar Faruqui, seorang komedian Muslim pada waktu yang sama.

"Begitupun insiden main hakim sendiri yg dilakukan sebuah kelompok garis keras Hindu terhadap Munawar Faruqui, seorang komedian Muslim pada Agustus 2021," katanya.

Baca Juga: AS Setujui Pembentukan Lembaga Khusus Perangi Islamofobia, Rocky Gerung: di RI Masih Doyan Otak Atik Agama

Fadli Zon juga menyampaikan bahwa aksi intimidasi yang dilakukan kelompok Hindu garis keras India tak mewakili suara masyarakat di wilayah tersebut.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa aksi tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang dinilai diskriminatif.

"Kedua, meski kekerasan dan kebencian yg dilakukan kelompok garis keras Hindu tidak mewakili masyarakat India, namun tindakan tersebut berangkat dari adanya kebijakan pemerintah daerah dan bahkan pemerintah pusat India yg diskriminatif," ujar dia.

Dia juga mengungkapkan, insiden penistaan terhadap kelompok Muslimah India yang terjadi akhir-akhir ini merupakan ekses dari kebijakan larangan penggunaan hijab di sekolah maupun perguruan tinggi oleh pemerintah bagian negara selatan India dengan dalih ketertiban umum.

"Meluasnya insiden penistaan terhadap kelompok Muslimah baru-baru ini, dipicu adanya kebijakan larangan jilbab di perguruan tinggi dan sekolah di India oleh pemerintah negara bagian selatan. Pemerintah setempat menganggap jilbab sbg pakaian yg mengganggu kesetaraan dan ketertiban umum," ucapnya.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Habib Rizieq Itu Contoh Nyata Bentuk Islamofobia di Indonesia: Diperlakukan Luar Biasa

Fadli Zon berharap agar dunia internasional menyoroti isu islamofobia yang terjadi di India dan dipicu oleh kebijakan rezim Modi dengan serius.

Sebab menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan akan menjadikannya sebagai norma baru di India yang dianggap biasa.

"Bahkan jika tak disikapi serius oleh masyarakat internasional, kekerasan dan sikap anti-Islam bisa menjadi norma baru di India. Apalagi ternyata ada impunitas terhadap para pelaku karena mereka beroperasi dengan kedok agama," kata dia.

Dia juga menegaskan apabila dunia internasional membiarkan hal tersebut terus berlangsung, kelompok Hindu garis keras di India akan semakin berani menyerang umat Islam.

"Kelompok-kelompok garis keras ini akan menjadi semakin berani melakukan serangan anti-Islam," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @fadlizon


Tags

Terkait

Terkini