Vladimir Putin Diisukan Bakal Menyerang Negara Lain dan Dianggap Sebagai Proyek Ambisius Presiden Rusia

- 19 Maret 2022, 15:00 WIB
Dianggap Sebagai Proyek Ambisius Presiden Rusia, Vladimir Putin Diisukan Bakal Menyerang Negara Lain
Dianggap Sebagai Proyek Ambisius Presiden Rusia, Vladimir Putin Diisukan Bakal Menyerang Negara Lain /Instagram/leadervladimirputin/

KABAR BESUKI – Merebak isu Presiden Rusia Vladimir Putin bakal melakukan invasi atau menyerang ke Negara lain dan dianggap sebagai proyek ambisius.

Ada rumor tentang niat Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang negara lain.

Invasi Rusia ke negara lain dipandang sebagai rencana ambisius Vladimir Putin untuk memperluas pengaruhnya ke negara-negara bekas Uni Soviet lainnya.

Baca Juga: Kremlin Menilai Warga Rusia Berperilaku Seperti Penghianat, Banyak Orang Meninggalkan Negaranya

Vladimir Putin dipandang memimpin invasi ke negara yang lebih kecil dari Rusia, baik dari segi wilayah maupun kekuatan militer.

Moldova adalah negara yang merasa sangat prihatin, secara geografis mereka berada tepat di sebelah selatan Ukraina.

Meski Vladimir Putin tidak memberikan instruksi langsung, rentetan serangan yang mulai menyasar penduduk sipil membuat Moldova dalam bahaya.

Baca Juga: Terjadi Penurunan Kasus Covid-19 di Berbagai Negara, WHO: Kasus yang Kami Lihat Hanyalah Puncak Gunung Es

Hal itu ditambah penjelasan dari Alexander Lukashenko, presiden Belarusia yang juga merupakan sekutu Rusia.

Kekhawatiran berikutnya adalah bahwa Moldova saat ini adalah salah satu negara yang menerima pengungsi Ukraina.

Moldova meminta bantuan kepada Amerika Serikat karena sudah melebihi kemampuan negara tersebut.

Kekhawatiran terakhir yang dibagikan dengan Ukraina adalah bahwa Moldova tidak boleh dimasukkan dalam NATO.

Baca Juga: Italia Akan Umumkan Rencana Melonggarkan Pembatasan Virus Covid-19, Namun Tetap harus Waspada

Moldova telah mengumumkan keadaan darurat dan juga telah menutup wilayah udaranya.

Negara ini memiliki 1.500 tentara Rusia di dalam perbatasannya, yang menurut Kremlin adalah penjaga perdamaian.

Mereka berbasis di Transnistria, wilayah separatis yang didukung Rusia yang terletak di jalur sempit tanah antara sungai Dniester dan perbatasan Moldova-Ukraina.

Orang-orang Moldova mengatakan mereka tidak memiliki kendali atas hal itu.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Washington Post Firstpost


Tags

Terkait

Terkini